REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengimbau agar masyarakat tidak takut untuk datang menggunakan hak suaranya di Pilkada Serentak hari ini, Rabu (27/6), di tempat pemungutan suara (TPS) terdekat. Polri menjamin keamanan saat warga menggunakan hak suaranya di TPS.
"Kami akan melakukan patroli melakukan penjagaan akan menjamin para masyarakat yang mempunyai hak untuk memberikan suaranya di kotak-kotak suara kita jamin itu aman," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (26/6).
Polri, kata Setyo telah melakukan upaya preventif dan melakukan pengamanan semaksimal mungkin dari segala ancaman. Patroli di seluruh daerah pun kata dia telah dilakukan. Sehingga, ia meminta masyarakat tidak ragu menggunakan hak pilihnya.
"Kita lakukan pengamanan, patroli skala besar patroli bermotor tingkat polsek polres," ucap Setyo.
Polri sudah menyebarkan 170-an ribu anggotanya untuk pengamanan Pilkada Serentak yang diikuti 171 daerah ini. Untuk daerah-daerah tertentu dengan ancaman tertentu, Polri melakukan assessment. Sehingga, jumlah personel pengamanan tiap daerah pun berbeda beda tergantung skala risiko kerawanan yang dilakukan Polri.
Untuk pemantauan di daerah, Polri juga sudah mengirimkan Tim Pemgamatan Wilayah (Pamatwil). Tim tersebut juha memantau netralitas anggota di lapangan. "Kami kirim para pamatwil-pamatwil ke 17 wilayah pamatwil yang sudah berangkat dan melakukan pemantauan," ujar Setyo.
Pilkada serentak di 27 Juni 2018 dilakukan di 171 daerah di Indonesia. Daerah tersebut meliputi 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Sedang provinsi yang menggelar pilkada diantaranya, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, hingga Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku, dan Papua.
Sebanyak 152 juta orang masuk dalam dalam daftar pemilih tetap (DPT) tahun ini. Pemilih dengan DPT terbanyak ada di Jawa Barat dengan 31,7 juta pemilih, kemudian Jawa Timur 30,2 juta pemilih, dan Jawa Tengah 27 juta pemilih.