REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memperbarui data terkait total penumpang terdampak penutupan bandara di Bali selama 16 jam, terhitung pukul 03.00-19.00 WITA hari ini. Sebelumnya sempat diinformasikan perkiraan 74.928 penumpang batal berangkat dari dan menuju Bali.
"Itu baru prediksi penerbangan harian, sementara riilnya hanya 15.791 penumpang yang terdampak," kata Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, kepada Republika.co.id, Jumat (29/6).
Pesawat yang batal (cancel) terdiri atas 85 penerbangan rute internasional dengan total 7.610 penumpang serta 191 penerbangan rute domestik dengan total 8.181 penumpang. Perinciannya adalah 43 penerbangan kedatangan internasional dan 42 penerbangan keberangkatan internasional, serta 94 pesawat kedatangan domestik dan 97 pesawat keberangkatan domestik.
Informasi data lewat radar Himawari, CVGHM, dan PIREP, abu vulkanis Gunung Agung mengarah ke barat dan barat daya. Kecepatannya mencapai 10 knot sehingga yang terdampak bukan hanya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pada hari yang sama, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga mengumumkan penutupan untuk Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro di Jember. Kedua bandara lokal di Jawa Timur ini juga berada dalam area debu vulkanis. Seluruh stakeholders diminta mematuhi prosedur operasional standar masing-masing terkait erupsi Gunung Agung.