Kamis 09 Aug 2018 08:36 WIB

Danrem Perintahkan Gelar Patroli di Lombok Utara

Yonif 900 Raider/SBW menggunakan sepeda motor sudah bergerak menyisir rumah kosong.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Pengendara sepeda motor melintas dekat rumah yang roboh pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pengendara sepeda motor melintas dekat rumah yang roboh pascagempa di Desa Bentek, Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani menginstruksikan personel untuk melaksanakan patroli malam ke rumah-rumah warga korban gempa di Lombok Utara yang ditinggalkan mengungsi. Hal ini untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang dapat merugikan korban musibah gempa di Lombok Utara dari pencurian.

"Demi keamanan rumah warga dari pencurian atau pun hal-hal yang tidak kita inginkan, jadi harus dilakukan patroli malam," ujarnya di Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

Ia menyampaikan telah memperoleh informasi peroleh dari Kepala Dusun Karanglango, Desa Tanjung, Kasmiadi, bahwa masyarakatnya resah dan khawatir terhadap rumahnya dari pencurian. "Tadi 1 Regu dari Yonif 900 Raider/SBW menggunakan sepeda motor sudah bergerak menyisir rumah-rumah yang kosong ditinggalkan pemiliknya yang terindikasi adanya pencurian," kata Rizal. 

Rizal menjelaskan, hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemilik rumah sehingga korban atau para pengungsi fokus memikirkan kondisinya di pengungsian atau yang sedang dirawat di tenda-tenda maupun rumah sakit. "Kita berharap semua itu tidak terjadi dan mudah-mudahan semuanya berjalan aman dan terkendali," ungkapnya. 

Hoaks

Musibah yang terjadi di wilayah Lombok menyisakan duka mendalam. Kapolda NTB Irjen Pol. Achmat Juri mengatakan, tidak ingin ada duka lagi di Lombok hanya karena isu-isu pencurian yang belum tentu kebenarannya.

"Cukup duka di wilayah Lombok ini terjadi karena musibah gempa, jangan ditambah lagi dengan isu-isu sara lainnya," ujar Achmat di Mataram, NTB, Rabu (8/8).

Ia menegaskan, beredarnya informasi melalui pesan whatsapp atau media sosial bahwa ada aksi pencurian disebabkan sekelompok orang yang memanfaatkan situasi musibah gempa adalah hoaks.

"Saya yakinkan itu adalah hoaks. Warga jangan cepat terpancing isu yang belum tahu kebenarannya. Kami sudah melakukan patroli untuk ciptakan situasi agar di NTB tetap kondusif, baik skala besar maupun kecil. Kami imbau jangan ada yang main hakim sendiri. Percayakan penanganan hukum pada kami," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement