Kamis 16 Aug 2018 11:40 WIB

Persahabatan yang Menghangatkan Hati di Christopher Robin

Dialog kocak dan filosofis jadi pemikat tersendiri sepanjang film.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Film Christopher Robin.
Foto: Walt Disney
Film Christopher Robin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persahabatan tidak akan pernah lekang oleh masa. Pesan utama itu tersirat dalam film Christopher Robin besutan Walt Disney Pictures yang segera tayang di Indonesia pada 21 Agustus mendatang.

Sinema live action tersebut menampilkan karakter Winnie the Pooh, Tigger, Piglet, dan Eeyore yang datang ke dunia nyata dari Hundred Acre Wood. Mereka menyambangi Christopher Robin, sahabat lama yang membutuhkan bantuan.

Robin dan Pooh pertama kali muncul dalam buku puisi karangan AA Milne bersama ilustrator EH Shepard, When We Were Very Young (1924). Pada 1926, keduanya menerbitkan kumpulan cerita Winnie the Pooh yang segera menjadi buku anak terpopuler sepanjang masa.

Persahabatan anak manusia dan beruang kecil penyuka madu itu menginspirasi film Christopher Robin. Plot mengisahkan Robin dewasa yang mulai kehilangan arah dalam hidup kemudian mendapatkan bantuan dari Pooh dan kawan lainnya.

"Pooh, aku tak berdaya (cracked, dalam bahasa Inggris)," kata Robin dewasa 'mengadukan' kondisi terkininya. "Aku tidak melihat ada retakan (crack), mungkin hanya sedikit keriput," jawab Pooh menghibur dengan gaya polosnya.

Permainan sinonim kata dalam bahasa Inggris demikian sangat banyak termuat dalam dialog film. Selama 104 menit durasi, penonton rasanya takut kehilangan momen munculnya dialog kocak-filosofis dari Pooh atau Eeyore.

Selain itu, latar cerita yang berlangsung beberapa tahun sesudah Perang Dunia II dihadirkan dengan apik. Sutradara Marc Forster menyajikan visual yang sangat merepresentasikan beberapa kota dan daerah Inggris pada periode 1940-1950an itu.

"Menghangatkan hati" adalah kesan yang tepat untuk film bagi penonton semua umur ini. Unsur komedi dan fantasinya tidak ketinggalan, sehingga Christopher Robin mendapat penilaian 72 persen segar dari laman ulasan Rotten Tomatoes.

Lebih dari sekadar menghibur, sinema ini mengingatkan agar Christopher Robin-Christopher Robin di luar sana tidak lupa rasanya bahagia. Jangan beranjak dari kursi bioskop setelah film usai karena ada satu adegan tambahan yang sayang dilewatkan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement