Selasa 21 Aug 2018 08:57 WIB

Badan Ketahanan Pangan Dorong Percepatan Sergap Bulog Jatim

Jawa Timur barometer nasional harus dikawal agar serapan cadangan beras terjaga

Red: EH Ismail
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi memimpin rapat koordinasi (rakor) di Kantor Divre Bulog Jawa Timur
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi memimpin rapat koordinasi (rakor) di Kantor Divre Bulog Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi memimpin rapat koordinasi (rakor) di Kantor Divre Bulog Jawa Timur, Senin (20/8). Rakor dilakukan untuk mengkonsolidasi percepatan serap gabah/beras oleh Bulog Divre Jawa Timur yang menurun cukup tajam.

 

"Jawa Timur sebagai barometer nasional harus betul-betul dikawal, dan dijaga agar serapan untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap aman," kata Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Agung yang juga Ketua I Sergap Kementan menyinggung pentingnya CBP. "Meskipun saat ini CBP sudah mencapai 1,9 juta ton, atau sudah melebihi CBP ideal sekitar 1,5 juta ton, namun untuk menjaga ketahanan pangan CBP perlu dinaikan menjadi 2,5 juta ton," ujar Agung.

Menurut Agung, untuk mencapai tambahan target CBP, Kementerian Pertanian telah membuat target baru meningkatkan serapan beras di Divre yang besar dan potensial.

"Dari 6 Divre utama, ditargetkan sekitar 550 ribu ton selama Agustus-September, yaitu Divre Sumselbabel dan Kalsel masing-masing 50 ribu ton, Divre Jabar, Jateng dan Jatim masing-masing 100 ribu ton, dan Divre Sulselbar sekitar 150 ribu ton," jelas Agung.

Agung menambahkan, tahun ini, Divre Jatim ditargetkan menyerap  beras 697 ribu ton. Namun hingga 19 Agustus,  baru mencapai 365,46 ribu ton atau 53,40%. Sedangkan serapan beras  ditargetkan 2.250 ton per hari. "Untuk meningkatkan serapan, perlu upaya khusus dan keterlibatan semua stakeholder mengejar sisa target yang masih tinggi," tuturnya.

 

Saat ini, kata Agung, sudah memasuki panen gadu, diperkirakan pada bulan Agustus-September masih ada potensi panen sekitar 252 ribu Ha atau produksi beras mencapai 750 ribu ton. Dengan estimasi kebutuhan beras masyarakat Jatim sekitar 350 ribu ton selama Agustus-September, masih ada surplus sekitar 400 ribu ton.

Agung mengapresiasi Mitra Kerja Bulog, yang sudah membantu pemerintah menjual gabah/beras ke Bulog untuk menjadi CBP.

"Untuk mencapai target serapan, perlu kebersamaan semua pihak, baik Bulog, Mitra Kerja Bulog, TNI AD, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Perpadi, dan yang lainnya. Mari bersama-sama kita bergandengan tangan memenuhi CBP untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional," kata Agung.

Rakor dihadiri Kepala Divre, Kepala BPTP, Kasubdivre se Jatim, perwakilan Danrem se Jawa Timur, Dinas Pertanian dan/ atau Dinas Pangan Propinsi dan Kab/Kota di Jawa Timur, dan para Mitra Kerja Bulog masing-masing Subdivre.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement