REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meminta polemik tentang pemilihan pengganti Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno tak diperlebar ke ranah lain. Anies meminta Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berembuk untuk menentukan pengganti Sandi. Apalagi, kedua partai tersebut berhak untuk merekomendasikan nama.
"Setahu saya Gerindra dan PKS itu sudah seperti sekutu. Karena itu, silakan membicarakan baik-baik antardua partai ini karena yang memang berhak mengirimkan nama adalah partai pengusung," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
Anies melanjutkan, hasil perundingan itu nantinya diajukan kepada Gubernur untuk kemudian diproses. "Jadi (proses) ini diselesaikan. Itu saja. Enggak usah dikaitkan dengan yang lain-lain. Cukup sampai situ. Jadi, itu diselesaikan di sana," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Prabowo Soenirman mengatakan, boleh saja kader PKS mengambil kursi wagub DKI menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno. Namun, ia berharap jika itu terjadi Anies Baswedan mau masuk ke Gerindra.
"Kami keukeuh ya Taufik, dengan catatan tadi, sampai seandainya PKS ngotot, maka kami berharap Anies menjadi kader Gerindra," ujar Prabowo.