Rabu 05 Sep 2018 11:37 WIB

Jangan Lupa, Masih Ada Asian Para Games

Sebanyak 500 media luar negeri siap meliput Asian Para Games 2018.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi (tengah), Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohar (kiri) didampingi Ketua Inasgoc Erick Tohir (kedua kanan) Sekertaris Kemenpora Gatot Dewa Broto (kanan) saat akan  memberikan keterangan kepada  media usai melakukan rapat persiapan keamanan Asian Games dan Asian Paragames di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Senin (14/5).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi (tengah), Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohar (kiri) didampingi Ketua Inasgoc Erick Tohir (kedua kanan) Sekertaris Kemenpora Gatot Dewa Broto (kanan) saat akan memberikan keterangan kepada media usai melakukan rapat persiapan keamanan Asian Games dan Asian Paragames di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus meraih prestasi luar biasa di kancah Asian Games 2018 telah memantik euforia di segenap anak bangsa. Euforia tersebut diharapkan tetap terjaga ketika Indonesia nanti menjadi tuan rumah Asian Para Games pada 6-13 Oktober 2018.

Indonesia dinilai sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang baru berakhir beberapa hari lalu. Karena kesuksesannya tersebut, Indonesia pun dinilai layak menggelar pesta olahraga yang lebih akbar lagi, yakni Olimpiade.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyebut, Indonesia memiliki nilai tawar untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. "Setelah menyelenggarakan Asian Games 2018 yang mengesankan, kami percaya Indonesia mampu menggelar Olimpiade 2032,’’ demikian pernyataan IOC dalam akun Twitter resminya, akhir pekan lalu.

Bach 'menandai' Afrika dan Asia Tenggara sebagai ‘wilayah putih’ yang absen dari penyelenggaraan Olimpiade. Indonesia, kata Bach, menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki kans bagus untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Indonesia tidak hanya dinilai sukses sebagai tuan rumah, tapi juga meraih prestasi gemilang di kancah Asian Games 2018. Indonesia mampu melampaui target 10 besar dengan menempati posisi ke-4 daftar perolehan medali. Merah Putih juga melampaui target 20 medali emas dengan mengantongi 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

"Selain karena gotong royong, kesuksesan itu tentu saja tidak lepas karena bimbingan Allah SWT,’’ kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (3/9).

Jangan Lupa Asian Para Games

Namun, pekerjaan Indonesia sebagai tuan rumah belum selesai. Kita masih akan menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 yang rencananya berlangsung di Jakarta pada 6 Oktober mendatang.

"Asian Para Games bukan hanya event olahraga, melainkan juga kemanusiaan. Jadi, Asian Para Games ini berkesinambungan dengan pelaksanaan Asian Games dan semoga pelaksanaan Asian Para Games bisa sukses,'' katanya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjamin, perhelatan Asian Para Games 2018 tidak akan kalah seru dari pesta Asian Games 2018.

"Masyarakat yang belum 'move-on' dengan Asian Games, jangan khawatir. Kami sekarang menyiapkan Asian Para Games bersama Inapgoc,’’ katanya. "Pasti lebih atraktif, lebih humanis, dan lebih menyentuh hati. Saya yakin pasca-Asian Para Games, akan banyak kenangan-kenangan indah.’’

Venue dan tempat untuk 18 cabang olahraga di Asian Para Games 2018 akan disesuaikan dengan kondisi para atlet disabilitas. Sebanyak 2.500 kamar di Wisma Atlet juga disesuaikan dengan kebutuhan atlet disabilitas, seperti fasilitas kamar mandi hingga lift.

Wisma Atlet siap menyambut 2.888 atlet dari 41 negara yang akan datang ke Indonesia. Ada sebanyak 1.800 ofisial yang akan berpartisipasi di Asian Para Games. Sementara, 500 media luar negeri siap meliput acara akbar tersebut.

Asian Para Games 2018 yang merupakan edisi ketiga ini akan mempertandingkan 18 cabang olahraga, seperti panahan, atletik, bulu tangkis, menembak, renang, dan angkat berat. Kemenpora menargetkan Indonesia masuk posisi lima besar. Pada Asian Para Games 2014, kontingen Merah Putih menempati posisi kesembilan.

Mulai Hari Ini

Asian Para Games 2018 memang baru dimulai pada Oktober mendatang, tapi prosesinya sudah dilangsungkan pada Rabu (5/9) ini. Prosesi ditandai dengan pengambilan api abadi dari Mrapen, Purwodadi, Jawa Tengah.

Dalam bentuk lentera, api abadi tersebut dibawa ke Solo yang selama ini menjadi markas National Paralympic Committe (NPC). Api selanjutnya dikirab di kota tersebut. Beberapa kegiatan seremonial telah disiapkan, termasuk menggunakan kereta kencana.

Setelah diarak di Kota Solo, lentera api Asian Para Games 2018 akan dibawa ke Ternate yang menjadi lokasi peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Api kemudian akan dipindahkan ke tungku obor dan selanjutnya dikirab, seperti api Asian Games 2018.

"Dari Ternate, api selanjutnya akan dibawa ke Makassar (12/9), Bali (16/9), Pontianak (19/9), Medan (23/9), Pangkal Pinang (26/9), dan terakhir Jakarta (30/9),’’ ujar Ketua Umum Inapgoc, Raja Sapta Oktohari, di sela Media Gathering Asian Para Games 2018 pada Selasa (4/9).

Panitia penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) membuat terobosan dengan menggratiskan masyarakat difabel yang akan menonton secara langsung kejuaraan internasional Asian Para Games 2018 Jakarta. Inapgoc juga akan melanjutkan Asian Festival di Gelora Bung Karno (GBK) guna menjaga euforia masyarakat atas keberhasilan Asian Games 2018.

"Kami terima kasih dengan Inasgoc yang membuat masyarakat begitu antusias terhadap event Asian Games 2018. Kami akan menjaga euforia tersebut, hingga nanti pelaksanaan Asian Para Games 2018 digelar,’’ ujar Raja Sapta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement