REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA----Menteri pendidikan nasional, Muhammad Nuh berpendapat adanya lima jenis soal Ujian Nasional (UN) yang mulai diberlakukan tahun ini tidak akan menyulitkan para petugas.

Meski jenis soal lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, Kementrian Pendidikan Nasional sudah menyiapkan sistem yang mempermudah membedakan soal. “Lima jenis soal UN ini tidak ribet. Ada kotak kode soal yang tinggal di isi, “ ujarnya di Surabaya, Sabtu (16/4).

Sebelumnya, sejumlah guru dan pengawas di Jawa Timur mengkhawatirkan adanya sistem lima jenis soal. Hal ini lantaran, banyaknya soal memberi kemungkinan lembar soal dan jawab bisa tertukar.

Untuk membedakan soal tersebut, lanjut Nuh, akan diberikan map dengan warna berbeda. Setiap map hanya akan berisi satu jenis soal. “Akan ada lima map dengan warna yang berbeda-beda sehingga soal tidak akan tertukar, “ ujarnya.

Selain dengan map, tempat duduk siswa akan dibedakan sesuai dengan lima jenis soal tersebut. Tempat duduk siswa akan diatur sesuai dengan paket soal yang akan diterimanya. “Siswa yang akan mendapat satu paket soal akan duduk berderet atau diatur sesuai dengan jenis soal. Jangan sampai siswa semua duduk untuk satu paket soal, “ ujarnya.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur, Ikhwan Sumadi meminta kelima jenis soal tersebut diperhatikan guru dan pengawas. Hal ini agar kemungkinan tertukarnya lembar jawab dan soal kecil.

“Kemungkinan tertukarnya lembar soal dan jawaban ini harus menjadi perhatian khusus bagi para guru yang juga menjadi pengawas, “ ujar Ikhwan sebelumnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika