Senin 18 Apr 2011 17:54 WIB
Ujian Nasional

Hari Pertama UN, Siswa Mengaku Tegang

Rep: C01/ Red: Djibril Muhammad
Ujian Nasional
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Hari pertama penyelenggaraan Ujian Nasional (UN), masih dirasakan menegangkan bagi sejumlah siswa. Meskipun, mereka menilai soal UN relatif mudah dikerjakan. Siswi dari SMAN 10 Surabaya, Revi Febri mengaku lima jenis soal UN pada 2011 ini membuatnya relatif tegang.

Pasalnya, sistem ini baru diberlakukan mulai tahun ini. "Ya memang agak tegang, soalnya beda dengan sistem tahun lalu. Tidak bisa menebak, kita dapat jenis seperti apa," ujarnya, Senin (18/4).

Meski demikian, Revi mengaku bobot soal UN lebih mudah dibandingkan pada saat try out beberapa waktu lalu. Dia yang merupakan siswa kelas IPA menilai UN mata pelajaran Biologi lebih mudah. "Awalnya menakutkan, tapi setelah tadi mengerjakan soal mata pelajaran kedua mulai biasa," ungkapnya.

Siswi SMAN 10 Surabaya lainnya, Gadis Prakasiwi juga mengungkapkan ketegangan serupa. Padahal, dia mengaku telah mempersiapkan UN dengan latihan soal rutin dan mengikuti bimbingan belajar. "Mungkin karena ini masih hari pertama jadi masih tegang," ujarnya.

Ketegangan serupa juga terlihat di sejumlah sekolah di Probolinggo. Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, Zainuddin Maliki mengaku masih melihat ketegangan di wajah siswa ketika melakukan sidak ke lima sekolah di Probolinggo. "Para siswa terkesan masih tegang dalam menghadapi ujian. Seharusnya bisa santai tapi serius, agar pikiran jernih," ungkapnya.

Diungkapnya, UN masih dinilai menakutkan bagi para siswa. Meskipun, kelulusan siswa tahun ini ditentukan dengan perhitungan 60 persen dari nilai UN dan 40 persen dari nilai ujian sekolah. "Ke depan, seharusnya siswa bisa perbaiki rapor untuk meningkatkan nilai," ujarnya.

Namun, Zainuddin mengatakan perbaikan nilai ujian sekolah tidak boleh dilakukan dengan kecurangan. Hal itu seperti penggelembungan nilai siswa. "Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang seharusnya diperbaiki agar nantinya siswa siap menghadapi UN. Bukan dengan mark up nilai," ungkapnya.

Disinggung ketatnya pengawasan membuat siswa tegang, Zainuddin justru mengungkap pengawasan relatif longgar. Dari temuannya di lapangan, banyak pengawas yang mengobrol saat mengawasi UN. "Mereka juga hanya berada di depan kelas, tidak keliling mengawasi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement