REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Siswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan (SMK) serta madrasah aliyah (MA) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang belum melunasi sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) tetap bisa mengikuti ujian nasional pada 16-19 April mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Boyolai Drajatno di Boyolali, Rabu (11/4), mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar siswa yang belum melunasi SPP tidak terhambat mengikuti UN.
Menurut dia, masalah SPP sekolah bukan urusan siswa, tetapi merupakan urusan orang tua wali murid dengan sekolah sehingga siswa tetap dapat mengikuti UN dengan tenang. "Masalah iuran sekolah nanti dapat diselesaikan dari pihak sekolah dengan orang tua wali murid," katanya menegaskan.
Menurut dia, hal yang terpenting adalah siswa harus dapat mengikuti UN dengan lancar, sehingga tidak mengganggu mereka dengan prestasi optimal dan memuaskan.
Ia menjelaskan, untuk mendukung jalannya UN di Boyolali agar berjalan terbib, aman dan lancar, maka pihak guru, komite sekolah dan siswa menggelar ikrar jujur dalam melaksanakan UN 2012. "Ikrar itu, dilakukan oleh guru, komite sekolah, dan siswa, pada Senin (9/4)," katanya.
Hal tersebut, kata dia, untuk membuktikan bahwa ingin menciptakan situasi kondusif, tertib, dan aman dalam pelaksanaan UN. Namun, kata dia, jika nanti dalam pelaksanaan UN terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut dia, peserta UN di Boyolali 2012 untuk SMA/MA sebanyak 4.128 siswa dan SMK 5.097 siswa. Pihaknya menargetkan tingkat kelulusan siswa untuk SMA dan sederajad sebesar 97 persen seperti tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap siswa yang akan menghadapi UN mempersiapkan diri dengan belajar keras sehingga dapat meraih prestasi gemilang.