REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, yakin tidak ada kebocoran soal pada Ujian Nasional 2012 tingkat SMP/MTs. Nuh mengungkan, temuan di lapangan sejauh ini adalah kecurangan-kecurangan lain seperti mencontek, baik mencontek sesama peserta ujian, maupun mencontek buku selama ujian berlangsung.
"Alhamdulillah, saya sampai sekarang yakin tidak ada kebocoran. Kami sudah melakukan perombakan. Mulai dari percetakan sampai sekolah-sekolah itu telah diawasi ketat," kata Nuh di sela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2012 di Hotel Bimakarsa, Kompleks Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4).
Dikatakan Nuh, percetakan-percetakan yang dipakai mencetak soal UN pada tahun ini berbeda yang dipakai tahun lalu. Jika sebelumnya terdapat 33 titik percetakan, maka saat ini hanya empat titik saja. "Kalau ada yang meragukan kebocoran itu ada di percetakan, akan saya ajak melihat (percetakan tersebut). Nanti akan tahu bahwa tidak mungkin ada kebocoran soal. Lagipula kami terus kawal soal dari percetakan sampai sekolah-sekolah agar tidak sampai bocor," papar Nuh.
Masalah beredarnya kunci jawaban di luar, kata Nuh, tidak menjadi fokus pemerintah. "Bagi kami yang penting itu adalah soalnya, bocor atau tidak. Jika naskah bocor maka itu adalah persoalan besar. Tetapi kalau tidak bocor maka yang beredar itu berarti mengada-ada," sebut Nuh.
Terkait contekan, Nuh mengungkapkan sudah menemukan solusi agar tindakan tersebut bisa dikurangi. "Solusinya adalah variasi soal. Sekarang kami punya lima macam variasi soal. Tahun depan setidaknya ada 10-20 macam. Jadi nantinya di dalam satu ruangan itu tidak soal yang sama. Kalau sudah begitu mau nyontek apa?" tutup dia.