Kamis 07 Apr 2016 18:40 WIB

Siswa Yogya Laporkan Kebocoran Soal UNBK

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang siswa di Yogyakarta melaporkan dugaan adanya kebocoran soal UNBK untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ke Ombudsmen Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY-Jawa Tengah, Kamis (7/4).

Kepala ORI Perwakilan DIY-Jateng Budi Masturi mengatakan, laporan kebocoran soal tersebut dilakukan siswa SMAN 3 Yogakarta. Siswa  sengaja melaporkan karena merasa risih dengan beredarnya soal UNBK di media sosial.

"Soal UN ini beredar melalui media sosial line dan itu menyebar melalui gadget," ujarnya.

ORI merahasiakan nama siswa yang melaporkan hal tersebut. Temuan ini merupakan kali kedua setelah tahun lalu juga ada kebocoran soal UN yang dilaporkan siswa dari sekolah sama.

Berdasarkan keterangan siswa, modus kebocoran soal hampir sama dengan tahun lalu. Melalui internet.

Perbedaannya, tahun lalu kebocoran soal disebarkan melalui  blog yang mengunggah soal-soal latihan. Tahun ini, kebocoran soal Bahasa Indonesia ada di media sosial yang terus menyebar.

Bahkan kata Budi, soal-soal ini juga sempat dibahas siswa saat mengerjakan UNBK mata pelajaran yang sama Senin lalu. Bahkan berdasarkan capture beberapa siswa di media sosial itu diketahui bahwa soal UNBK Bahasa Indonesia sama persis dengan yang mereka kerjakan.

"Pada ujian kali ini siswa diperbolehkan membawa perangkat elektronik sehingga soal-soal ini cepat menyebar," ujarnya.

Temuan kebocoran soal Unas Bahasa Indonesia ini, kata Budhi, lebih mengkhawatirkan lagi. Ini karena soal untuk CBT ini tak hanya beredar di DIY. Tapi, juga seluruh Indonesia menggunakan salah satu macam soal Bahasa Indonesia tersebut.

Laporan ini selanjutnya bakal diteruskan ke Dinas Pendidikan dan Kementrian Pendidikan. Harapannya ditelusuri untuk ditindak lebih tegas dan ada perbaikan pelaksanaan UN ke depan.

Selain soal Bahasa Indonesia, ORI juga menemukaan dugaan bocoran soal Matematika. Untuk soal Matematika ini, ORI masih mendalami bukti-buktinya. ”Kami belum bisa pastikan untuk soal Matematika. Kami masih menunggu email dari siswa yang melaporkan tadi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement