REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Indra Charismiaji mendukung adanya moratorium ujian nasional (UN). Menurutnya, selama ini UN hanya membodohi daripada mencerdaskan peserta didik.
"UN itu kan tes standar, sama semua itu kan. Memang kajian seluruh dunia, katakan nggak buat cerdas tetap bodoh karena hanya hafal soal bukan materinya," kata Indra kepada wartawan, Kamis (24/11).
Namun, ia menyebut ada sisi negatif negatif dari moratorium UN. Sebab, otomatis evaluasi akan diserahkan pada masing-masing sekolah, yakni guru. Merujuk pada hasil ujian kompetensi guru (UKG), Indra meragukan kemampuan pendidik dalam mengevaluasi.
"Artinya apakah memang guru di sekolah ini juga mampu mengtes anak, sedang kemampuan mereka masih beragam. Kan jadi problem (masalah) di situ," ujarnya.
Kendati setuju dengan moratorium UN, Indra mengaku senang dengan konsep ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Alasannya, UNBK membuat para pelajar aktif berinteraksi dengan komputer.
"Saya enggak mendukung UN, tapi dengan UNBK, anak punya banyak kesempatan belajar menggunakan komputer. Karena di dunia kerja manapun, enggak ada yang enggak pakai komputer," tuturnya.