Selasa 11 Sep 2018 01:20 WIB

Warga Berdoa di Lokasi Bus Masuk Jurang di Cikidang

21 penumpang busa tewas dalam kecelakaan maut di jalur Cikidang, Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah bus wisata terjerumus ke dalam  jurang di jalur Cikidang Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/9).  Bus tersebut membawaa rombongan sebuah dealer kendaraan di Bekasi dan Bogor
Foto: Riga Nurul Iman/Republika
Sebuah bus wisata terjerumus ke dalam jurang di jalur Cikidang Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/9). Bus tersebut membawaa rombongan sebuah dealer kendaraan di Bekasi dan Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga Desa/Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi menggelar doa bersama di lokasi kecelakaan bus masuk jurang, Senin (10/9) sore. Langkah ini dilakukan untuk mendoakan korban yang meninggal dunia dan luka-luka dalam kejadian tersebut.

Sebelumnya, sebuah bus wisata masuk ke dalam jurang di Jalur Cikidang-Palabuhanratu di Kampung Bantarselang, Kecamatan Cikidang, Sukabumi pada Sabtu (8/9) siang. Dampaknya, sebanyak 21 orang penumpang meninggal dunia dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka.

‘’ Kegiatan ini untuk mendoakan para korban yang meninggal dan yang terluka,’’ ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cikidang, Sukabumi Deden Zainal Mutaqqin Senin. Selain itu warga juga berdoa agar warga yang melintas di Jalur Cikidang-Palabuhanratu diberikan keselamatan.

Menurut Deden, kejadian bus masuk jurang di jalur Cikidang murni karena kecelakaan. Sebabnya di jalur tersebut juga seringkali dilalui microbus atau bus tiga perempat milik Damri.

Ke depan kata Deden, warga berharap jalan di Cikidang ini ditambah sarana dan prasarana untuk mencegah terjadinyan kecelakaan. Misalnya pemasangan pembatas jalan, marka jalan dan penerangan jalan umum (PJU).

Camat Cikidang Agus Muhamad Nurdin menambahkan, kecelakaan di jalur Cikidng ini seringkali terjadi karena banyak pengemudi yang tidak berhati-hati berkendara. Terlebih di jalan tersebut terdapat tikungan tajam. Ia berharap adanya penambahan rambu dan marka jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement