REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan wakil perdana menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi ditahan oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) pada Kamis (18/10). Dia menghadapi beberapa dakwaan terkait dengan dugaan penyelewengan dana dari yayasan kesejahteraan yang dia pimpin.
Zahid yang menjabat sebagai presiden United Malays National Organisation (UMNO) ini telah dipanggil MACC beberapa kali untuk ditanyai. Dalam sebuah pernyataan, MACC mengatakan, Ahmad Zahid ditangkap pada pukul 15.15 waktu setempat di Putrajaya.
Pernyataan itu menambahkan, Zahid menghadapi beberapa dakwaan di bawah Undang-Undang Komisi Antikorupsi Malaysia 2009 dan Undang-Undang Antipencucian Uang, Pendanaan Antiterorisme, dan Hasil dari Kegiatan yang Melanggar Hukum 2001. Dia akan didakwa pada Jumat (19/10) pukul 08.00 di Pengadilan Kuala Lumpur.
Sumber-sumber mengatakan kepada the Straits Times bahwa Zahid akan dituntut dengan pelanggaran kriminal di bawah Pasal 409 KUHP dalam undang-undang Malaysia. Zahid diancam hukuman penjara maksimal 20 tahun, hukuman cambuk, dan denda.
Penangkapan Zahid telah memicu kemarahan anggota UMNO yang menganggap tindakan terhadap presiden mereka sebagai tindakan penganiayaan politik. Rapat dewan tertinggi UMNO juga diselenggarakan pada Rabu (17/10) malam untuk membahas nasib Zahid.
"Kami telah memutuskan untuk tidak mengambil tindakan apa pun dan malah akan mendukungnya secara gigih," kata anggota dewan tertinggi UMNO, Ahmad Maslan.
MACC sedang mencari bukti bahwa dana sebesar 800 ribu ringgit dari Yayasan Akalbudi, yang dipimpin oleh Zahid, telah digunakan untuk membayar tagihan kartu kredit dia dan istrinya. Pembayaran dilakukan antara 2014 dan 2015.
Zahid mengatakan, pembayaran kartu kredit menggunakan dana yayasan merupakan kesalahan yang dibuat oleh pembantunya. Namun, ia telah menggantinya dengan uangnya sendiri.
Putri Zahid, Nurulhidayah, dan saudara tirinya, Mohamad Nasaee Ahmad Tarmizi, juga turut diinterogasi oleh MACC pekan lalu. Jaksa Agung sedang mengevaluasi apakah akan mengajukan tuntutan pidana terhadap Nurulhidayah.
Anggota dewan tertinggi UMNO Lokman Noor Adam telah meminta anggota partai untuk berunjuk rasa di luar kantor MACC pada Kamis (18/10) malam dan di kompleks pengadilan pada Jumat (19/10) pagi untuk mendukung Zahid.
Zahid pertama kali dipanggil oleh MACC pada 3 Juli lalu untuk diinterogasi atas dugaan penyelewengan dana yayasan.
Yayasan Akalbudi, yang melakukan pekerjaan amal, seperti pembangunan masjid, sekolah tahfiz, dan panti asuhan, didirikan oleh keluarga Zahid dengan sumbangan dari dirinya dan teman-teman dekatnya.