Rabu 24 Oct 2018 23:36 WIB

Rasio Kewirausahaan Diyakini Bisa Sampai 5 Persen

Indonesia ingin mengejar rasio kewirausahaan negara-neagara ASEAN<

Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memberikan paparan Capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla
Foto: kemenkop
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga memberikan paparan Capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla "Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju" di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara.Turut hadir sebagai narasumber Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Mohamad Nasir, Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari. Jakarta, Rabu(24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengatakan empat tahun kinerja pemerintah di sektor koperasi dan UKM mencatatkan sejumlah pencapaian. Tahun 2014, rasio kewirausahaan masih 1,4 persen, tahun 2016 naik menjadi 3,1 persen.

Puspayoga yakin dan optimis tingkat rasio kewirausahaan Indonesia tahun ini akan setara dan selevel dengan negara-negara tetangga seperti Singapura (7 persen), Malaysia (5 persen), dan Thailand (4 persen).

Kementerian Koperasi dan UKM dalam empat tahun terakhir, menjadikan kewirausahaan sebagai agenda prioritas  untuk mengejar ketertinggalan kewirausahaan Indonesia dari negara lain. Sebab, melalui kewirausahaan sangat penting menumbuhkan budaya ekonomi mandiri bagi masyarakat, bukan pencari kerja tetapi pencipta lapangan kerja.

"Adanya sinergi dengan seluruh stakeholder dari kementerian, gubernur, bupati dan walikota, hingga swasta, saya yakin akhir 2018 ini rasio kewirausahaan akan berada di atas 5 persen," kata Puspayoga pada acara paparan 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK dengan tema Kebudayaan dan Prestasi Bangsa, Rabu (24/10).

Sejumlah program dilakukan, yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dan Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP). Lewat GMP dilaksanakan kerjasama dengan 59 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

Melalui dua gerakan ini, diberikan pelatihan bagi 117.864 mahasiswa, sarjana, dan generasi muda serta kelompok masyarakat strategis lainnya. Selain itu memberikan fasilitasi modal bagi 9.687 wirausaha pemula.

Puspayoga menambahkan untuk mendukung penguatan UMKM agar berdaya saing, KUR menjadi salah satu prioritas untuk memudahkan UMKM mengakses kredit secara berkeadilan.

Dari target penyaluran KUR sebesar Rp123,6 triliun tahun 2018, per September 2018 sudah tersalurkan sebesar Rp100,1 triliun kepada 3.797.547 orang. Koperasi sebagai penyalur KUR juga akan ditingkatkan jumlahnya, setelah Kospin Jasa (Pekalongan) dan Kopdit Obor Mas (NTT).

"Ada satu lagi KSP asal Badung, Bali, yang juga telah siap menjadi penyalur KUR bagi ratusan ribu anggotanya yang banyak bergerak di sektor usaha pariwisata," kata  Menkop.

Selain KUR, lanjut Menkop, pihaknya juga sudah berhasil mengakomodir keluhan pelaku KUMKM di seluruh Indonesia, dengan  penurunan tarif PPh Final dari 1 persen menjadi 0,5 persen bagi pelaku koperasi dan UMKM yang memiliki omzet bruto maksimal sebesar Rp 4,8 miliar pertahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement