REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, menyebut untuk memberdayakan pelaku UMKM dan potensi ekonomi di daerah  terdampak jalan tol yang jumlahnya cukup banyak, juga tidak mungkin dilakukan semuanya dengan memfasilitasi di kawasan Rest Area jalan tol Trans Jawa. Namun pemanfaatan exit jalan tol juga bisa menjadi solusi.

Sehingga orang menggunakan jalan tol bukan sekedar untuk melintasi saja, namun juga ada spot- spot menarik yang bisa mereka disinggahi. Seperti di Perancis, begitu keluar dari jalan tol ada tempat ngopi yang sangat nyaman dengan pemandangan menarik yang bisa disinggahi.

Untuk mempromosikannya kepada pengguna jalan tol, bisa dilakukan dengan memberikan rambu- rambu atau papan petunjuk –misalnya-- sekian kilometer lagi pusat kuliner khas Kabupaten Semarang. “Dengan begitu, upaya ini bisa membalikkan persepsi negatif menjadi persepsi positif terkait keberadaan Tol Trans jawa ,” tambahnya. 

Hanya saja, Triawan, untuk melakukan hal ini memang butuh dukungan dari pemerintah daerah maupun para pemangku kepentingan lainnya dalam. Karena tanpa dukungan kepala daerah maupun stakeholder yang visioner, hal ini akan sulit untuk dilakukan.

Karena tujuan utama dari festival ini adalam memberdayaka perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang terkena jalan tol, bukan terdampak negatif tetapi sekarang menjadi terdampak positif. “Namun memang harus ada sinergi bersama antara pemda dan semua stakeholder, termasuk Kementerian PUPR, Bekraf, Pariwisata, UKM dan Koperasi di exit- exit sepanjang jalan tol Trans Jawa,” tandasnya.