Jumat 26 Apr 2019 05:30 WIB

Sri Mulyani Berharap Proyek Pembangkit Listrik Bebas Korupsi

Indonesia telah dinyatakan memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Kamis (25/4), PT Geo Dipa Energi (Persero) bersama kementerian dan lembaga terkait melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng dan Patuha unit 2 di Kementerian Keuangan. Pada kesempatan tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, agar segala proyek yang berkaitan dengan pembangkit listrik untuk tidak menjadi ladang korupsi.

“Saya berharap tidak ada satu sen pun sumber daya yang di korupsi. Proyek berjalan baik dan bersih tanpa konflik kepentingan,” kata Sri di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (25/4). 

Turut hadir dalam acara tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM FX Sutijastoto, Direktur Regional Bisnis Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN Djoko Abumanan, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim, serta Kejaksaan Negeri dan Kepolisian Republik Indonesia.

Adapun Geo Dipa Energi merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pengelolaan energi panas bumi. Perseroan itu juga merupakan spescial mission vehicle yang langsung berada di bawah Kementerian Keuangan. 

Sri menekankan kepada semua pemangku kepentingan dalam dua proyek tersebut untuk tidak melakukan penyalahgunaan wewewenang. Terutama dalam praktik mark up nilai proyek yang kerap dilakukan untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri. 

“Indonesia yang paling penting semua profesi punta integritas dan komitmen. Jangan setiap profesi justru membuat mark up dan mark up,” kata dia. 

Sri pun meminta kepada Kejaksanaan Negeri RI dan Kepolisian RI untuk berani bertindak tegas serta mengawasi ketat proyek-proyek yang saat ini tengah berlangsung. Kemenkeu, kata Sri, siap bekerja sama dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk bisa mewujudkan bauran energi baru terbarukan di Indonsia. 

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menilai, Indonesia telah dinyatakan memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia. Namun, aktualisasi dan realisasi untuk pemanfaatan panas bumi masih jauh dari potensi. 

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total potensi panas bumi di Indonsia mencapai 29 juta megawatt (MW). Adapun energi panas bumi yang berpotensi untuk dapat dikelola Geo Dipa Energi mencapai 1000 MW. Namun, hingga tahun 2030, Geo Dipa Energi menyatakan baru akan memiliki PLTP dengan total kapasitas 270 MW. 

“Ini menjadi tantangan, termasuk kebijakan pemerintah untuk mendukung munculnya gheotermal sebagai kekuatan energi yang luar biasa di Indonesia,” kata Sri. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement