Ahad 28 Apr 2019 11:34 WIB

Pisau Ditemukan Dekat Meja Sekolah Pangeran Hisahito

Cucu kaisar Jepang Pangeran Hisahito kini selalu dijaga polisi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran Hisahito (tengah) dari Jepang bersama orang tuanya Pangeran Akishinodan Putri Kiko.
Foto: Kyodo
Pangeran Hisahito (tengah) dari Jepang bersama orang tuanya Pangeran Akishinodan Putri Kiko.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dua bilah pisau ditemukan di dekat meja sekolah cucu Kaisar Akihito yang berusia 12 tahun. Dilansir di BBC, Sabtu (27/4), pisau tersebut ditemukan pada Jumat (26/4) di ruang kelas sebuah sekolah menengah pertama di mana Pangeran Hisahito bersekolah.

Polisi sedang memeriksa rekaman CCTV dari seorang pria yang masuk tanpa izin di halaman sekolah. Polisi meyakini pria tak dikenal yang tertangkap kamera tersebut mengenakan pakaian biru dan mengenakan helm. Pria itu berpura-pura sebagai pekerja konstruksi agar dapat mengakses gedung di Universitas Ochanomizu.

Baca Juga

Pangeran Hisahito dan teman-teman sekelasnya berada di bagian lain sekolah ketika pisau tersebut diletakkan. Seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan kepada Kyodo News, Ahad (28/4), mengatakan sejak kejadian tersebut sang pangeran dijaga polisi. Namun, polisi tidak menemaninya di dalam ruang kelas sekolah.

Sumber-sumber investigasi mengatakan kepada Kyodo News, setiap meja di ruang kelas ditempelkan nama-nama siswa sehingga membuat kursi pangeran dapat dikenali. Mereka mengatakan, kedua bilah pisau tersebut dicat berwarna merah muda.

Insiden itu terjadi ketika Kaisar Akihito bersiap turun takhta pada Selasa (30/4) mendatang, mengakhiri pemerintahannya selama 30 tahun. Pria berusia 85 tahun itu akan turun secara sukarela karena masalah kesehatan. Putranya, Putra Mahkota Naruhito, akan naik takhta keesokan harinya.

Kaisar di Jepang tidak memiliki kekuatan politik tetapi berfungsi sebagai simbol nasional. Keluarga kekaisaran pada umumnya populer dan mereka relatif jarang mendapatkan ancaman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement