REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Penyelenggaraan balap motor kelas dunia, MotoGP, pada 2021 mendatang di sirkuit Mandalika, Lombok Tengah diharapkan mampu menambah atraksi wisata di Nusa Tenggara Barat. Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer menyebutkan, gelaran MotoGP ditargetkan bisa menggaet sedikitnya 300 ribu pengunjung saat balapan berlangsung.
Apalagi, ujar Mansoer, ajang balap yang digelar di street circuit Mandalika tak hanya MotoGP, namun juga kejuaraan dunia superbike atau FIM MOTUL Superbike World Championship. Kejuaraan ini akan diadakan secara tahunan per 2021 nanti.
"Namun main event tetap MotoGP ajang balap motor terpopuler dunia dengan jumlah pemirsa 400 juta lebih. Harapan kita ada 300 ribu wisatawan yang akan datang saat ada balapan MotoGP," kata Mansoer.
Mansoer juga mengapresiasi perhatian besar yang diberikan Presiden Jokowi dalam pengembangan KEK Mandalika. Namun ia menitip pesan agar pemerintah pusat terus melakukan perbaikan terhadap akses jalan menuju kawasan Mandalika, terutama dari Bandara Internasional Lombok Praya. Ia beralasan, jalan eksisting saat ini dinilai tidak cukup menampung arus kendaraan berat yang nantinya akan menyiapkan kelengkapan sirkuit balap.
"Kalau di dalam destinasi itu tanggung jawab kita. Tetapi kami membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk menyempurnakan konektivitas atau akses ke dalam kawasan," kata Mansoer.
Permintaan ITDC langsung dijawab oleh Presiden. Jokowi menyebutkan, pemerintah sedang menyiapkan jalan bypass dari bandara menuju Mandalika dengan lebar ruas 50 meter. Akses ini diyakini mampu memperlancar konektivitas wisatawan yang berkunjung ke KEK Mandalika.
"Ini dari kita semua. Bandara semua dari kita, jalan juga semua dari kita. Memang kita ingin ini segera diselesaikan. Ini tidak hanya untuk MotoGP saja. Tapi akses paling bagus untuk masuk ke Mandalika," katanya.
Pengerjaan sirkuit MotoGP disebut akan memanfaatkan dana investasi dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang akan cair sebesar Rp 2,5 triliun tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun jalan dasar sirkuit. Sedangkan investasi dari Vincent SA akan digunakan untuk lapisan jalan sirkuit. Total investasi yang akan diberikan oleh Vinci SA mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14 triliun yang akan diberikan bertahap selama 15 tahun.