REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menerima kunjungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang diketuai Haris Pertama di Lantai 10 Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, KNPI harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemuda dan mahasiswa yang berkualitas. Itu lantaran pemuda dan mahasiswa akan menjadi calon-calon pemimpin di negara Indonesia. Selain itu, Menpora juga meminta KNPI berikan pembekalan kepada pemuda dan mahasiswa, tentang bagaimana melakukan unjukrasa secara damai
“KNPI harus dapat berperan dalam mewujudkan pemuda yang berkualitas. Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara. Berikan pembekalan tentang apa yang bisa dilakukan agar unjukrasa damai,” ujar Menpora.
Pada pertemuan tersebut, Ketua DPP KNPI Haris Pertama menyampaikan seputar masalah kepemudaan yang terjadi sekarang. Haris memberikan apresiasi kepada pemerintah yang menaruh perhatian kepada pemuda di Indonesia. Dia juga berharap program kepemudaan KNPI dapat bersinergi dengan Kemenpora.
"Pertemuan terkait dunia kepemudaan di bawah DPP KNPI. Kita mengapresiasi bagaimana Pak Menteri Imam Nahrawi sangat antusias membenahi dunia kepemudaan. Pak Menteri menerima saya dan jajaran bicara KNPI ke depannya dan juga program kepemudaan yang diadakan KNPI yang bisa disinergikan dengan Kemenpora," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/5).
Menurut Haris, pihaknya akan mengadakan kegiatan orientasi dan rakernas pada Juni mendatang di Jakarta. Dia berharap, Menpora bisa hadir dalam acara tersebut. Kebetulan diawal saya terpilih dan pelantikan pada Desember 2018 kemarin, Pak Menteri mengucapkannya dan baru kali ini berjumpa. Nanti setelah Idul Fitri kita ada kegiatan orientasi dan rakernas, kita berharap Pak Menteri nantinya bisa hadir di acara tersebut," katanya.
Sekjen DPP KNPI Jackson Kumaat menambahkan, dalam orientasi tersebut, pihaknya juga akan memberikan pembekalan bagi para mahasiswa dan pemuda, agar mengerti tentang hak menyampaikan pendapat (unjuk rasa) yang damai. Hal tersebut dirasa sangat penting, di tengah maraknya aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh dan rusuh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika