REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tiga desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara masih terisolasi akibat banjir yang menerjang wilayah itu. Hingga kini evakuasi dan penyaluran bantuan logistik masih terhambat karena curah hujan yang tinggi.
Kasubdit Pengembalian Hak Pengungsi Kedeputian Penanganan Darurat BNPB Budhi Erwanto mengatakan, berdasarkan
data terbaru Selasa (11/6) malam pukul 21.00 WITA, ternyata masih ada tiga desa yang belum bisa dijangkau pihaknya karena akses yang putus dan derasnya aliran air. "Tiga desa itu yakni Desa Padalere Utama, Desa Padalere, dan Desa Lamonae Utama. Semuanya di Kecamatan Wiwirano," ujarnya saat dihubungi, Rabu (12/6).
Ia menambahkan, hujan dengan intensitas cukup tinggi masih turun membuat arus aliran air masih deras, penggunaan sampan mesin tidak dapat menjangkau wilayah terisolir. Ini membuat upaya penyaluran bantuan logistik terkendala cuaca buruk derasnya hujan yang turun.
Akibatnya, dia mengakui bantuan logistik BNPB untuk tiga desa tersebut belum tiba. Kendati demikian, pihaknya tidak menyerah dan berupaya menembus medan.
"Hari ini helikopter juga bergerak ke tiga desa tersebut untuk menyampaikan makanan dan kebutuhan dasar," katanya.
Selain itu, dia menambahkan, BNPB mengantisipasi kendala cuaca di lapangan dengan drop perahu dan perlengkapan lainnya maupun pergeseran peralatan peralatan evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten terdekat dan TNI / Polri. Ambulans dan petugas kesehatan juga disiagakan dan rumah sakit (RS) rujukan telah disiapkan.
Tak hanya itu, ia menyebut Korem 143-HO mengirimkan personel sebanyak 76 orang utk evakuasi dan penyelamatan, dapur umum dan pengawalan distribusi logistik dengan alat perlengkapan enam unit kendaraan, tiga unit LCR, tiga unit tenda lapangan, tiga unit tenda dapur umum, dua set perlengkapan dapur, dan dua unit motor tempel. Kemudian Brimob Kendari mengirimkan personel sebanyak 31 orang yang akan bertugas di Desa Tapuwatu dan Desa Walalindu dan mendirikan serta mengelola dapur umum di beberapa titik.
Bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) Kab Konawe Utara menyiapkan enam unit tanki air bersih, tenda pengungsian dan tenaga medis sebanyak tiga orang. Lebih lanjut ia mengatakan, buruknya cuaca di Konawe Utara membuat bupati telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar selama 1 pekan.
"Tim BNPB dan BPBD kini berkoordinasi dengan Bupati terkait penanganan darurat," katanya.