Rabu 26 Jun 2019 16:59 WIB

Kementan Berencana Tanam Bawang Putih Seluas 30 Ribu Ha

Tahun lalu Kementan sukses menanam bawang putih seluas 11 ribu hektare

Petani memanen bawang putih varietas Lumbu Kuning di perladangan kawasan lereng gunung Sindoro Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (18/3/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani memanen bawang putih varietas Lumbu Kuning di perladangan kawasan lereng gunung Sindoro Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (18/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan pihaknya berencana menanam bawang putih di seluruh wilayah Tanah Air, maksimal seluas 30 ribu hektare. Rencana tersebut akan dilakukan pada tahun ini.

"Tahun ini rencana kita akan menanam (bawang putih) 20 ribu sampai 30 ribu hektare, setelah tahun lalu sukses (menanam) 11 ribu hektare," kata Suwandi usai Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Produksi Bawang Putih di Yogyakarta, Rabu (26/6).

Baca Juga

Menurut dia, untuk merealisasikan puluhan ribu hektare bawang putih itu, hasil semua produksi bawang putih pada 2018 diproses menjadi benih, begitu juga produksi pada 2019 akan dijadikan benih untuk tahun depan.

"Rencana tahun depan 2020 dari yang ditanam 20 ribu sampai 30 ribu hektare tahun ini diproses dijadikan benih dua kali lipatnya, jadi tahun depan kita punya target seluas 40 ribu sampai 60 ribu hektare," katanya.

Suwandi melanjutkan, sedangkan pada 2021, kementerian menargetkan bawang putih seluas 80 ribu sampai 100 ribu hektare atau dua kali lipat dari 2020, karena seluruh produksi dalam negeri diproses jadi benih.

Menurut dia, peningkatan produksi benih bawang putih guna memperluas tanaman hortikultura itu sebagai upaya pemerintah menuju swasembada pangan untuk bawang putih dan menghilangkan ketergantungan impor dari luar negeri.

"Artinya apa, seluruh kebutuhan konsumsi (bawang putih) dalam negeri sampai dengan 2021 itu dari impor. Jadi konsep swasembada yang dicanangkan desain ini berbeda dengan komoditas lain," kata Dirjen Hortikultura.

"Kalau (komoditas) yang lain kan produksi naik, impor dikurangi, berikutnya produksi naik impornya berkurang, kalau bawang putih ini tidak, bawang putih ini 23 tahun terakhir kita tergantung hampir 100 persen kita impor," katanya.

Hal itu, menurut dia, tidak bagus karena pasokan dan harga komoditas bawang putih dikendalikan orang lain, sehingga para stakeholder terkait sepakat mengejar swasembada bawang putih dengan konsep tersebut.

"Jadi nanam dijadikan benih, nanam lagi dijadikan dua kali lipat hingga 2021 kita punya target (tanaman bawang putih) 80 ribu sampai 100 ribu hektare, dan itu cukup untuk swaswembada bawang putih," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement