Jumat 05 Jul 2019 23:40 WIB

Kebakaran Hutan di Aceh Barat Mulai Padam

Kepulan asap masih ada, tetapi api tidak lagi terlihat ke permukaan.

Sejumlah petugas berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api yang membakar lahan gambut

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Musibah kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kecamatan Johan Pahlawan dan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, mulai padam pada hingga Jumat (5/7) malam. Api padam setelah petugas BPBD, TNI, Polri, Tagana dan relawan RAPI berjibaku melakukan di sejumlah lokasi titik kebakaran.

"Untuk kepulan asap masih ada, tetapi api tidak lagi terlihat ke permukaan. Kami berharap kebakaran hutan dan lahan ini segera berakhir," kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Barat, Asrajuddin, Jumat (5/7).

Baca Juga

Lokasi kebakaran yang sudah mulai padam mencapai 90 persen yakni berada di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, dengan luas lahan yang terbakar sekitar 1,5 hektare. Sedangkan lokasi kebakaran di kawasan Desa Suak Panteu Breuh, Kecamatan Samatiga, di lahan seluas 1 hektare juga sudah berhasil dipadamkan.

Namun untuk lokasi kebakaran hutan dan lahan di Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, kata Asrajuddin, berdasarkan laporan yang diterima, kepulan asap dan beberapa titik api masih muncul di kawasan tersebut. "Khusus untuk kebakaran di Kecamatan Woyla Barat, kita akan fokuskan pemadamannya pada Sabtu (6/7) siang. Karena jarak ke lokasi kebakaran dari pusat ibukota kabupaten sangat jauh dan sulit dijangkau," katanya menambahkan.

Kendati demikian, BPBD Kabupaten Aceh Barat mengaku lega karena sebagian besar titik api akibat musibah kebakaran tersebut sudah berhasil dipadamkan, setelah mereka bekerja sejak Rabu (3/5) lalu, tutur Asrajuddin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement