REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menegaskan, pelaksanaan Ijtima Ulama ke-4 mengusung semangat perjuangan dan tata nilai antidiskriminasi, antikecurangan dan antikezaliman. Ijtima Ulama ke-4 digelar menyusul situasi terbaru politik pascapilres.
"Sejak awal para ulama ingin memperjuangkan keadilan dan kesamaan, kepada yang lemah kita bantu dan kuat kita persilahkan untuk berusaha sendiri di semua bidang," kata Munarman dalam jumpa pers persiapan Ijtima Ulama ke-4 di Jakarta, Senin.
Munarman menegaskan sejak awal para ulama memperjuangkan tentang tata nilai, bukan terfokus atau terseret dalam politik praktis perebutan kekuasaan.
Adapun alasan para ulama sebelumnya ikut terlibat dalam kompetisi pemilu, karena saat itu beranggapan ada kandidat yang dapat menyalurkan aspirasi tegaknya keadilan tersebut.
Munarman menambahkan Ijtima Ulama keempat untuk melakukan konsolidasi di kalangan ulama. Pelaksanaan ijtima mengambil keputusan dari berbagai bidang salah satunya bidang politik.
"Karena bidang politik yang saat ini sangat seksi, makanya akan lebih banyak menarik perhatian. waktu itu momentumnya bertepatan dengan pemilu khususnya pilpres," jelas Munarman.
Munarman menegaskan dalam Ijtima Ulama, pihaknya ingin melakukan evaluasi terkait seluruh keputusan yang sudah dilakukan serta sejauh mana perkembangan untuk pelaksanaan apa yang telah diputuskan selama ini.