Senin 19 Aug 2019 08:14 WIB

Prajurit AD Kembali Terbunuh di Papua

Pelaku penembakan diduga dari KKSB pimpinan Egianus Kogoya.

Pranjurit TNI di Papua. (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pranjurit TNI di Papua. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Serangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali menelan korban dari pihak TNI Angkatan Darat (AD). Pada Sabtu (17/8) malam, Pratu Sirwandi M Sahidillah, yang menderita luka tembak di dada dan perut meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Pada Ahad (18/7), jenazah Pratu Sirwandi telah diterbangkan dengan pesawat komersial dari Bandara Sentani menuju Bandara Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan. Selanjutnya, pada Senin (19/8), jenazah putra dari pasangan Baharuddin dan Ramlah itu akan diterbangkan dari Makassar ke Bandara Internasional Lombok.

"Upacara penyambutan akan kita lakukan di Bandara Internasional Lombok pada Senin sekitar pukul 09.00 WITA dan dilanjutkan di rumah duka di Kabupaten Lombok Timur," ujar Kepala Penerangan Korem 162/WB Mayor Infantri Dahlan, Ahad.

Pratu Sirwandi dan 11 anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dari Yonif 751/R ditembak secara sporadis pada Jumat (16/8) sekitar pukul 15.30 WIT. Penembakan itu terjadi setelah dua unit kendaraan jenis Hiluxbaru yang ditumpangi satgas bertolak dari mengantar perbekalan untuk personel Pos Pamrahwan TNI di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring mengatakan, pelaku penembakan diduga dari KKSB pimpinan Egianus Kogoya."Saat melintas di jalan Trans Papua KM 39 ruas Habema-Wamena, konvoi diserang dan ditembaki dari dua arah, yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan," kata Yoshua, Jumat malam.

Serangan mendadak tersebut membuat satgas terjepit dan turun meninggalkan kendaraan. Baki tembak pun terjadi antara dua kelompok. Dua anggota terkena luka tembak, yaitu Pratu Panji di bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada paha kiri. "Keduanya dievakuasi dan mendapat perawatan medis di RSUD Wamena," kata Sembiring.

Sirwandi sempat menjalani dua kali operasi di ruang ICU RSUD Wamena, hingga akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu pukul 21.35 WIT. Sementara itu, Pratu Panji masih dalam perawatan.

Dahlan mengatakan, upacara militer terhadap jenazah Sirwandi akan dipimpin Kepala Staf Korem 162/WB Letnan Kolonel Inf Endarwan Yansori. Upacara penerimaan, pesemayaman, dan pemakaman dengan upacara militer terhadap jenazah Pratu Sirwandi sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Prajurit yang gugur di medan tugas.

"Nanti pihak keluarga dan Kodim 1615/Lombok Timur akan koordinasikan untuk mengurus penyelenggaraan upacara persemayaman dan pemakaman," kata dia.

Sepanjang 2019, belasan anggota TNI-Polri yang bertugas di Papua gugur dalam serangan sayap Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB)-OPM. Awal pekan lalu, anggota Ditreskrimum Polda Papua, Briptu Heidar dieksekusi mati oleh KKSB di Kabupaten Puncak, Papua. Saat ini, polisi masih memburu pelaku penembakan Heidar yang diidentifikasi berinisial JM dari kelompok yang dipimpin G.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurut Sebby, pimpinan OPM Ndugama, Egianus Kogoya melaporkan telah menembak kendaraan milik TNI di wilayah Danau Habema dan siap bertanggung jawab.

"Saya bersama pasukan TPNPB Ndugama tanggal 16 Agustus telah tembak dua mobil tipe strada di Danau Habema, dan dalam penembakan ini kami telah barhasil tembak tiga orang itu," kata Sebbi mengutip laporan Egianus Kogoya.

Sebbi mengklaim, perang TPNPB-OPM melawan TNI TNI/Polri sebagai perang pembebasan nasional mereka. "Tujuan perjuangan TPNPB-OPM sangat jelas, yaitu untuk memperjuangkan hak politik penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua," kata dia. n antara ed: ilham tirta

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement