Senin 02 Sep 2019 14:12 WIB

Istana: Benny Wenda Lakukan Mobilisasi Diplomatik Isu Papua

Benny telah melakukan mobilisasi diplomatik terkait isu kemerdekaan Papua

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Benny Wenda
Foto: asiapacificreport.nz
Benny Wenda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menuding Benny Wenda, pemimpin gerakan Papua Merdeka, merupakan tokoh sentral di balik kericuhan di Papua dan Papua Barat. Benny sendiri merupakan pimpinan gerakan Papua Merdeka atau ULMWP (United Liberation Movement of West Papuan) yang kini mendapat suaka untuk bermukim di Inggris sejak 2003 silam.

Moeldoko menyebutkan Benny telah melakukan mobilisasi diplomatik terkait isu kemerdekaan Papua, di sejumlah negara seperti Inggris dan Australia. Hanya saja, ujar Moeldoko, informasi yang disampaikan Benny diyakini tidak benar dan merugikan Bangsa Indonesia.

"Dia mobilisasi diplomatik, mobilisasi informasi yang missed, yang nggak benar. Itu yang dia lakukan di Australia lah, di Inggris lah," ujar Moeldoko di kantornya, Senin (2/9).

Menanggpi pergerakan Benny Wenda yang cukup gencar mengampanyekan kemerdekaan Papua, Moeldoko menyebut bahwa pemerintah Indonesia terus mengupayakan pendekatan politik, terutama dengan pihak Inggris. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan pendekatan militer terhadap persoalan di Papua dan Papua Barat saat ini.

"Ini pun juga lebih ke politik karena dia bergerak di front politik," katanya.

Benny Wenda sendiri mulai memperjuangkan kemerdekaan Papua sejak tahun 1970-an. Ia sempat dijebloskan di penjara pada pada 2002, namun kemudian kabur dan diselundupkan ke Papua Nugini. Setelah itu, Inggris memberikan suaka terhadapnya hingga kini.

Pernyataan Moeldoko ini sejalan dengan penjelasan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto yang menyebut bahwa pemerintah telah memegang nama tokoh sebagai otak kericuhan di Papua dan Papua Barat. Wiranto pun meminta siapapun tokoh tersebut untuk menghentikan pergerakan dan upayanya dalam membuat situasi di Papua terus memanas

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement