Kamis 06 Sep 2018 07:12 WIB

Enggan Terbang Gratis ke Indonesia, Bos Taksi Malaysia: Saya Tak Butuh Uang Siapapun untuk ke Sana

Saat ini, saya fokus perawatan kanker. Tapi saya pasti akan kunjungi Indonesia.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Enggan Terbang Gratis ke Indonesia, Bos Taksi Malaysia: Saya Tak Butuh Uang Siapapun untuk ke Sana. (FOTO: Big Blue Capital)
Enggan Terbang Gratis ke Indonesia, Bos Taksi Malaysia: Saya Tak Butuh Uang Siapapun untuk ke Sana. (FOTO: Big Blue Capital)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Pendiri perusahaan taksi Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail, menolak tawaran terbang gratis ke Indonesia untuk meminta maaf secara langsung atas penyataan kontroversialnya terhadap Gojek yang telah memicu kemarahan para mitra pengemudi perusahaan.

Lebih dari 400 pengendara Gojek berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia untuk memprotes pernyataan Datuk Shamsubahrin yang menyebutkan Gojek hanya cocok untuk negara miskin, seperti Indonesia, Thailand, India, dan Kamboja. Mereka mengumpulkan dana untuk "membawa" sang pengusaha Malaysia itu ke Indonesia agar ia meminta maaf secara langsung.

"Saya tak butuh uang siapapun untuk pergi ke Indonesia. Saya tak yakin berapa banyak dana yang telah dikumpulkan oleh para demonstran, tetapi saya menyarankan agar uang itu disalurkan ke masjid-masjid dan orang Indonesia yang membutuhkannya," jelas Datuk Shamsubahrin, seperti dilansir dari News Straits Times, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Bos Taksi Asal Malaysia Bikin Rese, Kemenhub Bilang Apa...

Ia pun mengutarakan rencananya untuk mengunjungi Jakarta dalam waktu dekat, guna memperkenalkan layanan taksi Big Blue. Namun, rencana itu baru akan dilakukan setelah ia pulih dari perawatan medis di sini. 

Pengusaha itu berujar, “Saat ini, saya fokus pada perawatan kanker saya. Tapi saya pasti akan mengunjungi Indonesia, Kamboja, India, Vietnam dan negara-negara tetangga tahun ini untuk mempromosikan layanan taksi kami. Insya Allah, pada akhir tahun ini saya berharap dapat membawa layanan Big Blue ke Indonesia."

Datuk Shamsubahrin mendirikan Big Blue Capital (BBC), perusahaan dengan tiga layanan meliputi: taksi, katering, dan platform khusus untuk para mitra bisnis yang ingin memasarkan produk mereka. BBC berdiri pada sejak 2010 lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement