REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai macam jenis buku di Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) 2019 menjadi favorit para pengunjung yang datang pada pameran buku tersebut. Sekretaris Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman menuturkan salah satu yang paling banyak peminatnya adalah buku anak, novel fiksi, dan religi.
Meskipun demikian tidak sedikit pula masyarakat yang memenuhi area buku-buku nonfiksi. "Bahkan, buku terbaik tahun ini versi Ikapi di IIBF adalah Filosofi Teras, sebuah buku self improvement berbasis filsafat," kata Arys, Senin (9/9).
Ia menuturkan, buku terbaik tersebut perlu memenuhi kriteria mutu dan diterima masyarakat. Artinya, isi buku tersebut harus bagus secara konten namun juga banyak dibeli oleh masyarakat.
Penulis terbaik tahun ini, kata Arys adalah Marchella FP. Ia juga menulis buku soal self improvement atau pengembangan diri. Namun, pengemasannya berbeda yakni dengan kerangka cerita dan desain visual yang menarik. Buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) karya Marchella FP menjadi buku best seller.
"Secara umum, fiksi masih sangat diminati, termasuk fiksi berbahasa Inggris yang tersedia di stan-stan buku impor. Tapi kita melihat fenomena genre yang meluas dengan kehadiran buku-buku seperti NKCTHI, Filosofi Teras, sebagaimana buku-buku terjemahan Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat dan Homo Sapiens," kata Arys.
Arys berpendapat saat ini teknik penceritaan dengan kekuatan grafis juga menjadi tren. Ia menilai, fenomena ini bisa jadi beriringan dengan literasi digital yang banyak menghadirkan gambar dan grafis.
"Terutama lewat Instagram. Media digital memperkaya konten buku dan buku menggelorakan media digital," kata dia lagi.