Senin 09 Sep 2019 17:58 WIB

Desain Ibu Kota Baru Jadi Perhatian Dunia

Desain ibu kota ini harus sensitif terhadap keragaman hayati dan pelestarian hutan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Pemindahan ibu kota
Foto: twitter @jokowi
Pemindahan ibu kota

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia harus memperhatikan pengembangan desain ibu kota baru di Kalimantan Timur karena menjadi perhatian dunia. Apalagi Kalimantan adalah paru-paru dunia yang juga garda terakhir keragaman hayati.

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia Bernardus Djonoputro mengatakan ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan. Indonesia punya kesempatan untuk menciptakan mahzab baru perencanaan ibu kota yang akan berada di wilayah khatulistiwa.

"Kita bicara tentang daerah yang suhunya 32-34 derajat Celcius sepanjang tahun, curah hujan 4.000 mm, kelembabannya 80 persen, dan karakteristik lain yang sangat berbeda dari yang pernah ada," kata pria yang akrab disapa Bernie ini di Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9).

Ia mengatakan desain ibu kota ini harus sensitif terhadap keragaman hayati dan pelestarian hutan karena preservasinya sebagai paru-paru dunia. Konsep harus berdasar pada karakteristiknya sehingga tidak mengorbankan kearifan lokal yang ada.

Bernie mengatakan proses pemindahan ibu kota menjadi perhatian dunia terbukti dari berkumpulnya sekitar 550 perencana kota dari 44 negara dalam Indonesia dalam 55th International Society of City and Regional Planners (ISOCARP) World Planning Congress di Bogor dan Jakarta dalam lima hari kedepan.

Para ekspertis ini akan menyumbangkan pemikiran terkait perencanaan kota-kota metropolitan di dunia, termasuk Indonesia. Bernie mengatakan IAP sebagai salah satu penyelenggara ISOCARP memberikan wadah agar pemerintah bisa mengambil rekomendasi sebanyak-banyaknya dari para ahli perencana kota.

"Ada ahli-ahli dari negara-negara yang juga memindahkan ibukotanya, Astana, Brazilia, Putrajaya, dan lain-lain," katanya.

Meski kondisi Indonesia pun akan sangat berbeda sehingga bisa melahirkan solusi-solusi baru. Bernadus mengatakan ini kesempatan Indonesia untuk menjadi percontohan bagi negara lain dan menggaet sebanyak mungkin pihak demi merencanakan kebaikan ibu kota baru.

Posisinya yang unik dan belum pernah ada di tempat lain ini membuat perencanaan ibu kota baru bisa dikritisi banyak pihak. Ia memperkirakan, bangunan-bangunan di ibu kota baru bisa sangat berbeda mengingat lokasinya yang dekat dengan hutan.

"Seluruh dunia memperhatikan kita, semua ingin tahu kenapa kita mengambil langkah ini, apa yang akan kita rencanakan," kata Bernie.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement