Selasa 08 Oct 2019 17:08 WIB

Bocah 5 Tahun Diduga Diculik Saat Berangkat Sekolah

Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut melalui rekaman kamera tersembunyi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang anak warga Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, bernama Yumazada Zaira (5 tahun) dikabarkan hilang. Yumazada dikabarkan hilang saat hendak berangkat sekolah dari rumahnya, Selasa (8/10) pagi.

Anak pasangan Dede Disman dan Heaty Karani itu tak diketahui keberadannya hingga kedua orang tua melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Salah satu keluarga korban, Pupun Purmayanti mengatakan, keponakannya itu masih terlihat ketika hendak berangkat sekolah.

Baca Juga

Namun, anak tersebut izin sebentar untuk jajan di belakang rumahnya. Lama berselang, anak tersebut tak juga kembali.

Merasa curiga, orang tua korban mencoba mengecek anaknya ke warung. Namun, di tempat itu tak didapati keberadaan anaknya. “Kata orang warungnya tidak sampai ke situ anaknya.” Kata dia, Selasa (8/10).

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan saksi yang melihat, terdapat anak kecil yang dibawa oleh orang dewasa naik angkot. Namun tidak diketahui pasti orang yang membawa anak tersebut.

Pihak keluarga yang panik langsung menanyakan keberadaanya anaknya kepada seluruh keluarganya. Kehilangan itu juga telah dilaporkan ke aparat kepolisian.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, pihaknya baru menerima laporan dari Polsek Cihideung. Namun, pihaknya harus menunggu 1x24 jam untuk bisa melakukan penyelidikan.

“Dari saksi ada orang yang membawa anak tersebut tanpa sepengetahuan orang tua. Ada juga rekaman CCTV. Nanti kita selidiki.” Kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement