Senin 14 Oct 2019 19:10 WIB

Rama Nidji Kenang Perjuangan Jadi Anak Band

Rama Nidji mengaku tak didukung orang tua ketika ingin jadi anak band.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Gitaris Nidji, M Ramadhista Akbar
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Gitaris Nidji, M Ramadhista Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rama "Nidji" mengungkapkan, dia sudah suka ngeband sejak masih kecil. Cita-cita menjadi anak band telah ia pelihara sejak kelas enam sekolah dasar.

"Kelas enam SD sudah pengen punya band, lagu sendiri, juga albumnya mejeng di toko kaset," ujar gitaris Nidji ini di sela acara konferensi pers Erlangga Talent Week (ETW) 2019 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Musisi bernama lengkap Muhammad Ramadhista Akbar itu mengaku tumbuh dalam keluarga pecinta musik. Ia terbiasa mendengarkan musik yang diputarkan kakaknya sebelum berangkat sekolah.

"Saya pikir keren juga punya band, punya lagu sendiri. Punya kaset, ada di toko kaset," ungkap Rama.

Untuk mewujudkan cita-citanya, Rama serius belajar bermusik. Ia meminjam alat musik, majalah, bahkan kaset milik temannya.

"Kasetnya ada yang dikembalikan, ada juga yang tidak," ungkapnya diikuti tawa malu-malu.

Rama berpendapat, anak zaman sekarang cenderung lebih mudah untuk mewujudkan mimpi di dunia musik. Apalagi, mereka dapat dengan mudah mengakses fasilitas keilmuan.

"Anak sekarang, semua fasilitas ada. Gurunya, anak tinggal lihat Youtube. Dulu ke orang, nanya orang. Belum lagi instrumen alat musik tidak sebanyak sekarang. Sekarang semua fasilitas ada, orang tua ikut mengarahkan," ucapnya.

Rama mengungkapkan, kedua orang tuanya dahulu pun tidak mendukung cita-citanya sebagai anak band. Ibu Rama berprofesi sebagai dokter, sedangkan ayahnya seorang insinyur. Meski absen dukungan ayah dan ibu, namun Rama ingin membuktikan bahwa ia bisa mencapai cita-citanya itu.

"Ke orang tua yang penting pembuktian," kata Rama.

Menurut Rama, orang tuanya hanya minta kewajibannya menyelesaikan sekolah tertunaikan. Dia pun bisa menunjukkan bahwa selama berkarier, sekolah juga selesai.

"Bakat yang saya pilih untuk tujuan hidup saya enggak salah. Kewajiban saya sekolah kuliah selesai. Hasilnya sama-sama apa yang kami mau," ujarnya.

Menurut Rama, semua itu dicapai dengan proses. Tidak ada yang instan. Nidji juga menuju proses industri dan masuk label tiga tahun. Dari bikin lagu patungan, sampai ada surat penolakan kerja sama.

"Mengalami semua. Dalam waktu kurun waktu tiga tahun latihan bikin lagu, sampai suatu saat ada label tertarik dan bisa masuk industri musik," ujarnya.

Rama mengatakan, dalam mencapai cita-cita sebaiknya lakukan persiapan. Sebab tidak ada yang instan, semua butuh persiapan.

"Dibawa rileks, pikiran tenang yang bisa mengobati rasa. Udah usaha maksimal. Udah maksimal tampilkan terbaik di panggung."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement