Selasa 05 Nov 2019 10:59 WIB

Basmi HIV, Yayasan Bill Gates Siap Investasi Rp2 Triliun

Terapi gen berhasil mengobati kebutaan dan jenis leukemia tertentu.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Basmi HIV, Yayasan Bill Gates Siap Investasi Rp2 Triliun. (FOTO: CNBC)
Basmi HIV, Yayasan Bill Gates Siap Investasi Rp2 Triliun. (FOTO: CNBC)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Virus HIV banyak menjangkiti orang keturunan Afrika saat ini yang berada di Amerika Serikat (AS). Hal itu menarik perhatian bagi Presiden AS Donald Trump untuk memberantasnya.

Salah satu cara untuk membasmi penyakit HIV dan sel sabit (SCD), ada satu metode perawatan yang relatif baru, yakni terapi gen. Dengan demikian, Yayasan Bill dan Melinda Gates (Gates Foundation) berniat untuk menginvestasikan 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun dalam empat tahun ke depan untuk membantu perawatan terapi gen.

Gates Foundation bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membuat perawatan tersebut menjadi terjangkau.

Baca Juga: Dermawan! Konglomerat RI Sumbang Harta Miliaran untuk Suriah dan Palestina

Terapi gen adalah bidang kedokteran yang dirancang untuk menggantikan gen yang rusak di dalam tubuh yang menyebabkan gangguan. Terapi gen berhasil mengobati kebutaan dan jenis leukemia tertentu. Namun, perawatannya masih rumit dan mahal.

Direktur Institut Kesehatan Nasional AS atau NIH, Francis Collins mengatakan, oleh karena itu kerja sama akan difokuskan pada "akses, kemampuan memenuhi permintaan, dan terjangkau" untuk memastikan perawatan tersedia secara global.

Baca Juga: Bantu Siswa yang Kurang Mampu, Konglomerat Ini Gelontorkan Rp703 Miliar

NIH dan Gates Foundation bertujuan melakukan uji klinis di Amerika dan negara-negara di Afrika sub-Sahara, dalam tujuh hingga 10 tahun ke depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement