REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sistem bernama Intelligent Smart System pada 2020 untuk menindak secara otomatis pemilik kendaraan khususnya motor yang sembarangan memarkirkan kendaraannya di trotoar maupun jalur sepeda.
"Jadi, misalnya, di beberapa kawasan yang saat ini disinyalir menjadi blind spot atau tempat pelanggaran yang ada, itu akan dipasangkan kamera CCTV yang sifatnya analytic sehingga kita bisa langsung memberikan tindakan berupa sanksi kepada yang bersangkutan, begitu menggunakan trotoar tentu melanggar," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di FX Sudirman, Jumat (22/11).
Hingga saat ini pihaknya bersama Satpol PP baru melakukan penindakan dan pengawasan secara manual untuk penertiban kendaraan yang parkir di trotoar sehingga masih banyak kendaraan yang luput dari pengawasan.
Penertiban yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI untuk mengatasi parkir liar itu dikenal dengan Operasi Cabut Pentil yang dilakukan pada pagi dan sore hari di lima wilayah DKI Jakarta.
Operasi Cabut Pentil dilakukan dengan menggembosi ban kendaraan yang diparkir di trotoar maupun jalur sepeda. Selain itu tindakan yang dapat dilakukan adalah membawa kendaraan ke fasilitas Pemerintah dan mengunci ban kendaraan.
Dalam Operasi Cabut Pentil, kendaraan yang diparkir di trotoar adalah ojek daring yang menunggu penumpangnya di dekat fasilitas- fasilitas publik. Sanksi yang diterapkan dalam Operasi Cabut Pentil berlandaskan Perda DKINomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.