Kamis 28 Nov 2019 13:47 WIB

Jokowi Rancang Indonesia Masuk Industri Mobil Listrik

Indonesia harus mampu mengolah bahan baku utama yang dimiliki untuk mobil listrik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia bisa masuk ke pasar industri mobil listrik. Karena itu, Presiden menekankan agar Indonesia mampu mengolah bahan baku utama yang dimiliki untuk memasok ke industri mobil listrik.

Salah satunya yakni dengan mengolah bahan baku nikel menjadi baterai lithium. "Kita ingin dalam 2-3 tahun turunan nikel bisa ke litium baterai. Ini strategi bisnis negara sedang kita rancang agar Indonesia bisa jadi hub besar bagi industri mobil elektrik, arahnya ke sana," ujar Jokowi di CEO Forum, Jakarta, Kamis (28/11).

Menurut Jokowi, Indonesia memiliki berbagai bahan baku utama yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan industri baterai lithium seperti nikel dan kobalt.

"Indonesia punya cadangan nikel terbesar nomor 1 di dunia, strategi ini kita harus pakai untuk membangun industri mobil listrik, kita sudah kirim menteri mendekati industri-industri besar mobil di Jepang, Jerman dalam rangka kita kembangkan lithium," kata Jokowi.

Selain nikel, dalam kesempatan ini, Jokowi juga meminta agar Indonesia mampu mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga bahan mentah yang diekspor nantinya lebih memiliki nilai tambah. Ia pun mencontohkan komoditas batu bara yang dapat diolah lebih lanjut menjadi LPG, dan lainnya.

"Batu bara kenapa terus menerus namanya batu bara kita ekspor dalam bentuk mentah? Batu bara bisa jadi untuk polypropylene, LPG bisa dibuat dari batubara, sehingga mengurangi impor LPG kita dan batubara bisa dikerjakan saya kasih waktu 3 tahun bisa diselesaikan," kata Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement