REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta International Jazz Festival atau yang lebih dikenal dengan JakJazz, lama tak terdengar. Padahal, JakJazz sudah ada sejak 1988 silam yang dulu diprakarsai musisi jazz legendaris Ireng Maulana.
Setelah lama vakum, JakJazz bangkit di panggung musik tanah air yang akan kembali digelar tahun depan. Namun, kini konser musik yang menyuguhkan musik jazz ini dikemas lebih kekinian.
Seolah ingin memberi sapaan lebih awal, kickoff konser dari JakJazz bertema 'JakJazzin Aja-A Jazz Technotrinic Experience' akan digelar malam ini, Jumat (6/12). Bertempat di Livespace Lot 8 SCBD Jakarta, kickoff JakJazz akan menampilkan sejumlah musisi jazz muda Indonesia.
"Acara ini merupakan showcase dari acara JakJazz Festival, yang akan digelar pada tahun 2020, dan juga sebagai selebrasi mengusung hashtag kedepan JakJazz, yaitu #JakJazzinAja," ujar Festival Director JakJazz Tommy Maulana.
Tommy menjelaskan, konsep kickoff konser ini merupakan perpaduan antara musik dan teknologi yang merupakan bagian dari sebuah New Hybrid Jazz Music. Berbagai segmen kolaborasi istimewa akan disuguhkan di panggung kickoff konser JakJazzin Aja.
Salah satu konsep yang diangkat, lanjut Tommy, yakni Jazz Technotronic Kolaborasi Jazz dan Opera, akan dibawakan oleh Idang Rasjidi bersama Sastrani. Selain itu Barry Likumahuwa juga akan berkolaborasi dengan Cantika Abigail dan Margie Segers membawakan konsep Jazz, R&B dan funk-soul.
Tak ketinggalan, Andien akan tampil bersama musisi muda NSBETM, berkolaborasi memadukan electronic jazz dengan pop. Pengunjung juga bisa menyaksikan penampilan dari musisi muda Demas Narawangsa, Greybox Music, Eva Celia bersama Indra Lesmana, dalam balutan experimental jazz dan electronic music.
Tommy berharap, kelahiran kembali JakJazz dapat menjadi wadah bagi penikmat maupun musikus jazz lintas generasi untuk bertukar pikiran. Baginya, ini adalah momentum yang sangat tepat untuk menjaga keberlangsungan maupun proses tumbuh kembang ekosistem musik jazz di Indonesia.