Kamis 19 Dec 2019 19:40 WIB

PKS Sudah Jalin Komunikasi dengan Nasdem Selama 3 Tahun

Sohibut sebut Surya menginginkan adanya kerja sama kebangsaan antara Nasdem dan PKS.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Partai Keadilan Sejahtera M Sohibul menyalami Pemred Republika Irfan Junaidi saat mengunjungi kantor Redaksi Republika di Jakarta, Kamis (19/12).
Foto: Putra M Akbar/Republika
Presiden Partai Keadilan Sejahtera M Sohibul menyalami Pemred Republika Irfan Junaidi saat mengunjungi kantor Redaksi Republika di Jakarta, Kamis (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman mengaku bahwa hubungan erat dengan Partai Nasdem bukan merupakan hal yang baru. Pasalnya, komunikasi antara keduanya sudah terjalin selama tiga tahun.

"Ini yang kami komunikasikan dengan Surya Paloh, kami membangun komunikasi dengan Surya Paloh itu tiga tahun. Dulu nyinyir, Abang (Surya) suka banget sama PKS karena banyak orang pinter," ujar Sohibul saat berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (19/12).

Baca Juga

Selama komunikasi tersebut, Sohibul mengatakan bahwa Surya menyebut sejumlah kader PKS terindikasi radikal. Namun, ia dengan tegas membantah hal tersebut.

"Kata saya, kalau Abang temukan yang radikal, abang bilang ke saya. Sehingga dia bisa dikenai sanksi," ujar Sohibul.

Seiring komunikasi yang sering dilakukan keduanya, Sohibul mengungkapkan bahwa Surya menginginkan adanya kerja sama antara PKS dan Nasdem. Namun, bukan kerja sama dalam politik, melainkan dalam segi kebangsaan. "Sampai beliau katakan, ini PKS sama Nasdem harus kerja sama, tapi dalam nation and character building," cerita Sohibul.

photo
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman berpelukan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10).

Hingga akhirnya usai gelaran Pemilu 2019, keduanya bertemu untuk menyepakati sejumlah hal. Salah satunya adalah Nasdem yang menghormati dan menghargai sikap PKS sebagai oposisi pemerintah.

Kerjasama tersebut juga disebutnya berbuah baik di sejumlah daerah. Di mana pembicaraan terkait koalisi untuk Pilkada 2020 mulai terjalin antara Nasdem dan PKS.

"Di beberapa daerah sudah ada omongan untuk Pilkada, mudah-mudahan. Jika tak ada motif politik tidak mungkin, kita juga paham," ujar Sohibul.

Tetapi, Sohibul menegaskan bahwa PKS berusaha menumbuhkan iklim politik yang sehat di Indonesia. Saat partai politik saling berkomunikasi dan kerja sama, tanpa perlu ikatan koalisi. "Secara historis, bangsa ini bediri karena nasionalis dan Islam. Makanya dua hal ini kita inginkan jalan bersama, mencari titik kesamaan peran," ujar Sohibul.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement