Sabtu 28 Dec 2019 12:06 WIB

Kabareskrim Terus Kembangkan Kasus Novel

Bareskrim dan Polda Metro Jaya akan berupaya mengungkap kasus tersebut secara lengkap

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan pers terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan pers terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabareskrim Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut, kepolisian masih mendalami motif dua terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan. Ia juga menyatakan, akan bekerja transparan bila faktanya memang ada pelaku lain dalam penyerangan pegawai KPK tersebut.

"Terkait motif sampai saat ini kita terus dalami. Apakah ini dilakukan sendiri atau ada yang menyuruh ini masih didalami. Karena semua ini harus dibuktikan dengan fakta, keterangan yang kita dapat," kata Listyo di PTIK, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12).

Ia menyatakan, Bareskrim dan Polda Metro Jaya akan berupaya mengungkap kasus tersebut secara lengkap. Kasus itu, kata Listyo, akan terus dikembangkan hingga motif dan dalang di balik penyerangan Novel benar-benar terungkap.

"Yang jelas kami bekerja secara cermat tentunya kita transparan kalau faktanya ada perkembangan mengarah ke tersangka lain kita tak ada masalah," ujar dia.

Listyo pun menegaskan, kinerja dalam kasus Novel itu harus berdasarkan pembuktian, serta ada kesesuaian dengan fakta yang ditemukan Polisi. Listyo pun menolak bekerja berdasarkan opini yang berkembang.  "Kita bekerja dengan bukti bukan opini atau persepsi jadu silakan ditunggu ini baru permulaan dan kita baru mulai bekerja. Ini masih panjang," ujarnya.

Listyo enggan berbicara lebih lanjut soal bagaimana terduga pelaku yang merupakan anggota polisi itu menyerahkan diri."Itu teknis kita yang paling penting yang kita yakinkan bahwa kita tidak salah tangkap dan itu adalah pelaku sesungguhnya," ujar dia menambahkan.

Novel Baswedan disiram air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa 11 April 2017. Pria yang menangani kasus korupsi KTP-el yang melibatkan Eks Ketua DPR RI Setya Novanto itu diserang usai menunaikan Salat Subuh di Masjid dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Setelah hampir tiga tahun tak jelas, akhirnya dua orang terduga pelaku disebut menyerahkan diri. Dua terduga pelaku itu ternyata merupakan anggota kepolisian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement