Jumat 13 Mar 2020 04:19 WIB

AASI: Investasi Asuransi Syariah Lebih Aman

Asuransi syariah wajib menempatkan portofolio investasinya di instrumen syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Asuransi keluarga (ilustrasi).(pixabay)
Foto: pixabay
Asuransi keluarga (ilustrasi).(pixabay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Portofolio investasi asuransi syariah tergolong lebih aman saat menghadapi gejolak pasar modal. Ketua Umum AASI, Ahmad Syahroni menyampaikan dampak pada portofolio investasi dan hasil investasi tetap ada meski tidak separah IHSG.

"Dampaknya pasti ada, tapi kita harap tidak begitu besar, kalau kita lihat IDX Islamic itu tidak semeluncur IHSG, umumnya saham syariah tidak terkoreksi setajam IHSG," katanya di Jakarta, Kamis (12/3). 

Baca Juga

Asuransi syariah wajib menempatkan portofolio investasinya di instrumen syariah seperti saham syariah, sukuk, MTN syariah, hingga KIK EBA Syariah. Fluktuasi yang terjadi pada instrumen-instrumen tersebut tergolong lebih mild.

Secara portofolio, asuransi jiwa lebih banyak menempatkan investasinya di pasar modal seperti sukuk dan saham syariah. Ini karena secara nature asuransi jiwa adalah produk jangka panjang. Sehingga, asuransi jiwa perlu lebih hati-hati saat kondisi pasar yang bergejolak.