REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selamat datang Syaban. Hari ini Kamis (26/3) dalam kalender Masehi merupakan awal masuknya Syaban dalam kalender Hijriyah.
Dalam Islam, Syaban memiliki keistimewaan tersendiri dibanding bulan-bulan yang lainnya. Sebagaimana Rajab dan Ramadhan, Syaban juga termasuk bulan yang dimuliakan.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Sesungguhnya Rajab adalah bulan yang agung. Kemuliaan dan keutamaannya tak tersaingi oleh bulan-bulan lainnya. Pada bulan ini diharamkan berperang dengan orang-orang kafir. Adapun Syaban, itu adalah bulanku, sedang Ramadhan adalah bulan umatku."
Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftahul Huda, mengatakan Syaban memiliki keistimewaan tersendiri, karena menurut satu riwayat di bulan ini catatan amal manusia diangkat menuju Allah SWT.
Karena itulah, pada Syaban ini, sejumlah riwayat hadits menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW kerap memperbanyak puasa.
Menurutnya, dalam satu riwayat, Nabi SAW disebutkan berpuasa penuh pada Syaban. Sementara pada riwayat yang lain disebutkan, bahwa Nabi SAW paling banyak berpuasa pada Syaban dibandingkan dengan bulan yang lain, kecuali Ramadhan.
"Karenanya, Nabi Muhammad SAW ingin diangkat amalnya dalam keadaan berpuasa," kata Kepala Pengasuh Pondok Pesantren Al-Nahdlah Depok, Jawa Barat, ini melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Kamis (26/3).
Hal demikian dinyatakan dalam hadits dari Usamah bin Zaid. Beliau mengatakan, "Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa Syaban. Nabi SAW menjawab, "Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.'" (HR An Nasa'I dan Ahmad)
Seperti dinukilkan dalam buku berjudul "Kumpulan Artikel Syaban dan Ramadhan: Tanya Jawab Tentang Bulan Syaban dan Ramadhan" karya Ammi Nur Baits, disebutkan dalam satu riwayat, Aisyah mengatakan Nabi Muhammad SAW begitu menaruh perhatian terhadap Syaban. Aisyah berkata, "Nabi SAW memberikan perhatian terhadap hilal Syaban, tidak sebagaimana perhatian beliau terhadap bulan-bulan yang lain. Kemudian beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Syaban sampai 30 hari." (HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan sanadnya disahihkan Syaikh Syu'aib Al Arnauth).
Pada Syaban sendiri, tepatnya pada malam pertengahan Syaban, Abu Musa Al Asy'ari RA mengatakan, bahwa Nabi SAW bersabda, bahwa Allah mengampuni semua makhluknya pada malam pertengahan Syaban, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan At Thabrani