Rabu 08 Apr 2020 17:50 WIB

Mentan Sidak ke TTIC, Ojol Minta Waktu Operasional Ditambah

Pasar Tani diminta diperluas di Jabodetabek

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu untuk memantau stok komoditas pangan serta menjamin proses distribusi ke masyarakat lancar. Terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu untuk memantau stok komoditas pangan serta menjamin proses distribusi ke masyarakat lancar. Terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu untuk memantau stok komoditas pangan serta menjamin proses distribusi ke masyarakat lancar. Terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek. 

Saat sidak, salah satu pengemudi ojol mengeluhkan jam operasional pasar yang terlalu singkat dan secara langsung meminta kebijakan agar Mentan mau menambahnya. "Pemesanan untuk ke TTIC banyak pak, namun karena waktunya terlalu singkat kita jadi tidak bisa ambil banyak. Mohon Bapak menambah jam operasionalnya," kata salah seorangn pengemudi ojol tersebut.

Menanggapi hal tersebut Mentan Syahrul mengatakan ia akan berkoordinasi dengan kepala badan ketahanan pangan (Kementan) sebagai penanggung jawab TTIC untuk penambahan jam operasional.

"Melihat kondisi antrian beberapa hari ini yang begitu padat. Saya berkoordinasi dengan Kepala Badan Ketahanan Pangan yang mengendalikan TTIC agar mungkin waktunya bisa ditambah lagi 1 hingga 2 jam jadi operasional yang biasanya jam 10 pagi hingga pukul 2 siang maka akan ditambah lagi nanti," kata Syahrul saat diwawancarai dalam sidak on the spot TTIC pada Rabu (8/04).

Syahrul mengatakan jika kepadatan pada antrian di TTIC terjadi untuk menenteramkan para pembeli sesuai anjuran pemerintah yang meminta agar menerapkan jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain. "Persoalan yang ada kenapa antrian panjang karena phsical distancing kita harus lakukan walaupun sulit namun untuk menertibkannya mutlak harus dilakukan," katanya.

Selain itu , Mentan Syahrul juga mengatakan bahwa sesuai perintah Presiden, Joko Widodo untuk membantu rakyat dengan segala cara sehingga salah satu pilihan terbaik dengan membuka pasar tani di 38 provinsi khususnya di jabodetabek. Ia juga meminta kepada Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan untuk memperluas pasar tani di Jabodetabek sehingga pasar tani tidak hanya ada di Jakarta Selatan.

" Hari ini saya sudah meminta kepada Kabadan Ketahan Pangan untuk tidak hanya membuka pasar tani ditempat ini saja tapi ada 5 tempat di Jabodetabek yang bisa dijadikan induk dan agen agen pasar nya juga harus diperluas dan siapa saja yang mau untuk menjadi agen boleh," sambungnya.

Dalam sidak, Mentan juga menjumpai para driver serta masyarakat yang sedang antri untuk masuk ke pasar TTIC dan ia juga meminta para pembeli untuk terus menggunakan masker sewaktu beraktivitas diluar rumah.

Ditempat yang sama, Muhammad Gufron, driver Gojek mengatakan pemesanan bahan pangan melalui aplikasi Gojek sangat membantunya. Terutama dalam mendapatkan pelanggan di tengah wabah COVID-19 ini. "Kalau perlu tahu saya dari pagi dapat pelanggan susah, paling banyak satu atau dua. Tapi setelah jam buka TTIC saya bisa memaksimalkan mendapat pelanggan," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Ardi, driver Gojek lainnya yang ditemui seusai membeli kebutuhan pangan pokok untuk pelanggan di TTIC Pasar Minggu.

"Alhamdulillah tertolong dengan adanya Go Shop ini, karena pelanggan yang memesan Gojek memang sangat turun," kata Ardi. Selain driver Gojek, Pasar Mitra Tani/TTIC Kementan juga menerima langsung masyarakat yang ingin berbelanja bahan pangan. Namun dengan adanya pandemi Corona, interaksi dibatasi dan terus diupayakan menjaga jarak.

Salah satu pengunjung, Suherman mengakui pelayanan TTIC di tengah merebaknya virus Corona ini sudah cukup bagus dengan berusaha menerapkan physical distancing. "Walau antri sebelum belanja, namun kami akan lakukan sesuai anjuran pemerintah yang sudah berusaha dalam menangani Covid-19,"katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement