Senin 13 Apr 2020 23:28 WIB

Sampah Jakarta Berkurang Selama PSBB

Depo sampah lebih terkendali karena memang pasokan sampah dari masyarakat berkurang.

Red: Dwi Murdaningsih
Pemulung memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kalibata, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan terjadi penurunan tonase atau berat sampah sebesar rata-rata 620 ton per hari dari Jakarta ke TPST Bantar Gebang selama penerapan Work From Home (WFH) saat pandemi virus Corona (COVID-19)
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pemulung memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kalibata, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan terjadi penurunan tonase atau berat sampah sebesar rata-rata 620 ton per hari dari Jakarta ke TPST Bantar Gebang selama penerapan Work From Home (WFH) saat pandemi virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Utara mencatat adanya penurunan volume sampah selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Kepala Suku Dinas LH Jakarta Utara Achmad Hariadi menyatakan, penurunan volume itu nampak dari tidak adanya penumpukan di setiap depo sampah, baik sampah reguler maupun pasar.

"Pasokan sampah berkurang selama penerapan PSBB di Jakarta Utara," ujarnya, Senin (13/4).

Baca Juga

Tercatat rata-rata volume sampah di Jakarta Utara sejak diberlakukan PSBB, Jumat (10/4) hingga Senin (13/4) sebanyak 1.064 ton per hari. Sementara data pada Februari 2020, rata-rata volume sampah di Jakarta Utara mencapai 1.467 ton per hari.

"Depo sampah lebih terkendali karena memang pasokan sampah dari masyarakat berkurang," kataHariadi.