Sabtu 18 Apr 2020 14:52 WIB

Kementan Apresiasi Penyuluh Jambi Aktif Cegah Covid-19

Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi.

Petani di Sungai Penuh, Jambi, melakukan panen di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Kementan
Petani di Sungai Penuh, Jambi, melakukan panen di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI PENUH -- Pandemi global Covid-19 tidak menghalangi aktivitas pertanian di provinsi Jambi. Terbukti pada minggu ke dua April ini petani tetap semangat dan giat melakukan panen padi.

Panen ini menunjukkan aktivitas pertanian terus berlanjut. Pertanian sebagai gerbang terdepan penyedia stok  pangan nasional tetap semangat berproduksi.

Seperti yang selalu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti. Begitu pula kegiatan olah tanah dan olah tanam hingga panen padi oleh petani harus tetap berlangsung di tengah pandemi.

Hal serupa ditegaskan pula oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi. Ia mengatakan pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa ada di pangan.

"Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.

Dalam menghadapi situasi di tengah wabah Covid-19, Dedi menegaskan pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi virus berbahaya itu. Dikarenakan, pertanian berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk menjaga imunitas tubuh. “Kegiatan tidak boleh berhenti, bahkan peran penyuluh justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian,” kata Dedi.

Dedi mengapresiasi petani dan penyuluh yang tetap aktif dalam upaya penyediaan pangan di tengah pandemi. Mereka diingatkan tetap aktif dengan memperhatikan protokol kesehatan. Bahkan, tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi dan tetap produktif.

Dimana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan. Buktikan bahwa pertanian tetap produktif," katanya.

Hal itu yang dilakukan oleh petani di Sungai Penuh, Jambi, dengan pendampingan penyuluh, petani tetap semangat untuk bekerja menjaga ketersediaan pangan. Petani Kota Sungai Penuh melakukan panen bersama penyuluh pertanian. Luas panen mencapai delapan hektare dengan produktivitas 6,4 ton per hektare dan varietas yang digunakan Lokal Solok Putih.

Ilef Trianpopi, penyuluh di Kostratani Hamparan Bawang menjelaskan penyuluh dan petani tetap semangat melakukan panen walau kondisi saat ini sedang pandemi Covid-19. Bahkan di sebagian wilayah dilanda banjir. “Kami juga pastikan, proses panen berlangsung aman sesuai protokol kesehatan yang berlaku di tengah wabah corona," ujar dia.

Penyuluh memberi bimbingan kepada petani tata cara panen yang sesuai dengan protokol pengamanan Covid-19. Petani mengikuti anjuran menggunakan masker atau penutup wajah, menjaga jarak aman (physical distancing) minimal semeter saat melakukan aktifitas panen. "Dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun setiap selesai melaksanakan aktifitas,” ujar Trianpopi

“Kami sebagai penyuluh pertanian selalu bersemangat dan bergembira mendampingi petani untuk ketersediaan pangan. Kita ingin buktikan bahwa petani dan penyuluh adalah pejuang Covid 19 seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan PPSDMP,” kata Trianpopi menutup pembicaraan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement