Selasa 05 May 2020 19:55 WIB

Muhammad Ali Dinilai Bakal Kesulitan Hadapi Tyson Fury

Selain unggul postur tubuh, Fury juga dinilai lebih cepat dan lincah.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Tyson Fury
Foto: REUTERS/Peter Cziborra
Tyson Fury

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Promotor tinju kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Bob Arum, memperkirakan, petinju legendaris, Muhammad Ali, akan kesulitan saat harus berhadapan dengan juara kelas berat WBC saat ini, Tyson Fury. Selain faktor keunggulan postur tubuh, Fury juga dinilai lebih unggul dalam hal kecepatan dan gerakan kaki yang lincah.

Arum merupakan promotor tinju yang menggelar pertandingan Ali menghadapi Henry Cooper di Stadion Highbury, London, pada 1966 silam. Pada saat itu, petinju asal Amerika Serikat itu berhasil mengalahkan Cooper.

Tidak hanya itu, Arum merupakan promotor Fury. Pertandingan perebutan gelar juara kelas berat WBC antara Fury dan Deontay Wilder pada Februari lalu terselenggara berkat upaya Arum.

Pria yang berprofesi sebagai pengusaha dan pengacara ini pun memberikan ulasannya apabila Ali menghadapi Fury di atas ring.

''Kira-kira apa yang akan Ali lakukan saat menghadapi Fury. Pertanyaan itu terus berputar di benak saya. Sebelum Ali rehat selama tiga setengah tahun, dia adalah petinju yang sangat cepat. Tidak ada yang bisa menyentuhnya,'' kata Arum kepada Sky Sports, Selasa (5/5).

Kendati begitu, Arum menilai, Ali akan kesulitan menghadapi petinju berjuluk The Gypsy King tersebut. Menurut pria berusia 88 tahun itu, pada masanya, Ali menghadapi petinju dengan tinggi badan yang cenderung sama dengan dirinya, yaitu sekitar 191 cm.

photo
Petinju Muhammad Ali - (AP)

Tantangannya tentu berbeda buat Ali saat menghadapi Fury, yang memiliki tinggi badan 206 cm. Tidak hanya itu, Fury juga dinilai memiliki kecepatan yang ditopang dengan gerakan kaki yang mumpuni.

''Bagaimana Ali akan menghadapi petinju dengan tinggi badan mencapai dua meter dan memiliki kecepatan? Saya melihat Ali akan kesulitan menghadapi petinju dengan tinggi badan 206 meter seperti Fury," jelas Arum. "Pada masa lalu, petinju kelas berat cenderung berbadan besar dan lamban. Namun, sekarang semua berubah. Lihatlah Fury, Anthony Joshua, dan Deontay Wilder. Mereka memiliki badan yang besar dan tinggi, tapi cepat.''

Sebagai perbandingan, Ali sukses dua kali meraih gelar juara dunia tinju kelas berat dengan rekor pertarungan, 61 pertarungan, 37 kali menang KO, dan menelan lima kekalahan. Sementara, Fury berhasil menjadi juara dunia tinju kelas berat terpadu, yaitu berdasarkan versi WBA (Super), IBF, WBO, IBO, Lineal, dan The Ring, pada 2015.

Sempat mundur dari dunia tinju, Fury akhirnya kembali naik ring dan berhasil merebut gelar juara kelas berat versi WBC, Februari 2020 lalu. Petinju asal Inggris itu tercatat belum pernah kalah dan menorehkan 21 kemenangan KO dari 31 pertarungan yang telah dilakoninya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement