REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendiri Indonesian Diaspora Network (IDN) Global Dino Patti Djalal menilai untuk menghadapi pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) tidak hanya dengan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pandemi ini juga bisa dihadapi dengan menggandeng jaringan internasional.
Dino menilai untuk menangani Covid-19 tidak cukup hanya dengan menerapkan karantina wilayah (lockdown) atau PSBB melainkan juga harus melakukan kerja sama internasional.
"Meski awalnya semua negara masih bingung, cenderung melindungi diri sendiri tetapi sekarang mulai bergerak roda untuk kerja sama, baik di Asia Tenggara, G20 maupun perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Banyak dimensinya, jadi manfaatkan jaringan internasional kita untuk membantu mengalahkan Covid-19 di dalam negeri," katanya saat video conference bertema 'Dukungan Diaspora Indonesia untuk Gugus Tugas Melawan Covid-19', Senin (11/5).
Sebab, ia menyebutkan negara Indonesia harus bersiap melakukan diplomasi karena ia khawatir mungkin vaksin Covid-19 baru bisa ditemukan setahun kemudian dan didistribusikan ke negara-negara. Otomatis, dia melanjutkan, negara-negara akan berebut untuk mendapatkannya dan yang paling sulit memperolehnya adalah negara berkembang. Pertanyaannya, dia melanjutkan, Indonesia jadi negara keberapa yang mulai mendapatkan distribusi vaksin tersebut padahal ekonomi diproyeksikan semakin melambat bahkan memasuki krisis.
"Jadi harus mengencangkan diplomasi. Bahkan kita harus bisa membuat organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai platform internasional dan bekerja sama, jangan sampai bersaing," ujarnya.