REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melihat pandemi Covid-19 menjadi sebuah momentum bagi Indonesia untuk bangkit melakukan gebrakan. Erick menyebut perusahaan pelat merah harus menjadi lokomotif pembangunan nasional bagi momen kebangkitan tersebut.
"Pandemi Covid-19 harus menjadi ajang untuk bisa mengevaluasi, memperbaiki, mereformasi serta mentransformasi apa yang dilakukan ke depan dan tentu BUMN untuk Indonesia tidak hanya sekadar slogan,” kata Erick dalam acara Indonesia Moving Forward di Jakarta, Rabu (20/5).
Erick menyampaikan, pandemi Covid-19 tak sekadar memberikan tekanan pada aspek kesehatan, melainkan juga merembet pada sektor ekonomi dan sosial dengan meningkatnya pengangguran dan melemahnya daya beli.
"Untuk ekonomi, kita bisa lihat kinerja kita sangat menurun walaupun dibandingkan dengan beberapa negara lain kita masih lebih baik," ucap Erick.
Erick menambahkan, situasi geopolitik pun sangat berubah yang mana setiap negara berupaya melakukan proteksi untuk kebutuhan dalam negeri. Ia menilai hal ini akan menjadi eskalasi apabila tidak mendapat antisipasi.
Kata Erick, pemerintah sudah melakukan hal yang sangat positif. Presiden Joko Widodo, lanjut Erick, telah menginstruksikan bantuan kepada UKM serta bantuan sosial yang tetap berjalan.
"Kita (BUMN) mendukung program pemerintah yaitu salah satunya PLN (Perusahaan Listrik Negara) yaitu bagaimana diskon listrik dan penggratisan sudah berjalan. Yang 450 (volt ampere) itu gratis yang 900 (volt ampere) itu didiskon. Ini nanti bisa juga diperpanjang PLN, ini akan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan," kata Erick.