REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki memperingatkan warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan pedoman pencegahan penularan Covid-19. Dia mengkhwatirkan jika hal itu diabaikan Iran akan menghadapi gelombang kedua virus corona.
"Wabah belum berakhir dan setiap saat itu mungkin kembali lebih kuat dari sebelumnya. Jika masyarakat kita gagal menghormati protokol kesehatan, kita harus mempersiapkan diri kita untuk situasi terburuk," kata Namaki dalam sebuah konferensi pers pada Senin (1/6).
Dia menegaskan bahwa perjuangan melawan pandemi Covid-19 masih panjang. "Semua protokol kesehatan harus dihormati," ujarnya. Iran mulai melonggarkan penerapan karantina wilayah atau lockdown pada April lalu. Hal itu dilakukan setelah angka kematian akibat Covid-19 menurun.
Pegawai negeri sipil mulai kembali bekerja. Masjid-masjid pun telah dibuka lagi untuk umum. Namun pembatasan harus diterapkan kembali di provinsi Khuzestan dan Sistan Baluchestan. Sebab pada Mei lalu, angka infeksi di kedua wilayah itu kembali melonjak.
Iran merupakan negara yang paling terpukul pandemi Covid-19 di kawasan Timur Tengah. Ia telah melaporkan total 154.445 kasus dengan korban meninggal mencapai 7.878 jiwa.