REPUBLIKA.CO.ID, KETELAN -- SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta siap menerapkan skenario baru dalam kegiatan belajar mengajar. Ini untuk merespons kebijakan pemerintah tentang pola hidup kenormalan baru atau New normal di tengah pandemi Covid-19.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti mengatakan pranata kerja diawali dengan penyesuaian jam belajar. Siswa hadir di sekolah pukul 07.15 WIB dan pukul 08.00 WIB. Untuk kedatangan guru pukul 07.00 WIB dengan kuliah tujuh menit. Orang tua pun wajib mengantar dan menjemput tepat waktu guna menghidari kerumunan.
Sri menjelaskan untuk kegiatan belajar daring terarah dan terukur berpedoman menteri pendidikan dan menteri kesehatan Republik Indonesia. "Tahun pelajaran 2020/2021 wajib menggunakan masker selama di sekolah, anggota warga sekolah sakit dilarang masuk," kata Sri Sayekti dalam diskusi tentang penerapan skenario kegiatan belajar mengajar baru seperti rilis yang diterima Republika, pada Selasa (2/6).
Sayekti menyebutkan siswa, guru karyawan, orang tua dan tamu wajib untuk mencuci tangan. Selain itu ia menjelaskan selama pandemi tidak ada kegiatan berjabat tangan antara guru, siswa, dan orang tua. Selain itu sebelum masuk siswa terlebih dulu melakukan pengukuran suhu tubuh. Selain itu penerapan psyical distancing diberlakukan sejauh 1 sampai 1,5 meter antara masing-masing individu dalam semua aktifitas belajar.
"satu kelas menempati 2 lokal kelas 50 persen tatap muka dan 50 persen daring serta ada ekstra, cuci tangan 54 unit, toilet 33, kantin dan dapur ikut SOP," katanya.