Ahad 07 Jun 2020 18:17 WIB

Yurianto: 80 Persen Kasus Positif Covid-19 tak Bergejala

Jaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan haruslah menjadi norma baru.

Rep: Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut 80 persen kasus positif corona ditemukan pada orang yang tak menunjukkan gejala sama sekali. Orang tanpa gejala ini dapat menularkan virus kepada orang lain yang lebih rentan.

Karena itu, Yurianto meminta agar masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik dengan melakukan jaga jarak, mengenakan masker, maupun mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. “Kita harus melindungi diri kita juga dengan cara menggunakan masker," kata dia.

Baca Juga

"Kita tidak akan pernah tahu siapa orang di luar yang membawa virus ini. Karena, dari catatan data, kita bisa melihat bahwa 80 persen mungkin kita menemukan kasus positif pada orang-orang yang tanpa gejala sama sekali,” ujar Yurianto saat konferensi pers, Ahad (7/6).

Ia menjelaskan, kebanyakan orang tanpa gejala ini tidak menyadari bahwa dirinya membawa penyakit dan tidak tampak sakit dari luar. "Kita juga tidak menyadari bahwa orang tersebut berpenyakit. Inilah sebabnya kenapa menjaga jarak dan menggunakan masker menjadi sesuatu yang penting," ujarnya.

Yurianto menilai, jika penerapan protokol kesehatan ini telah dipahami oleh masyarakat dengan baik, kerumunan pun tak akan terjadi. Pasalnya, masyarakat akan mulai menerapkan jaga jarak minimal.

“Kemudian, semuanya akan bisa menjadi lebih tertib karena masing-masing berusaha saling melindungi,” kata dia menambahkan.

Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat menghindari penularan tidak langsung melalui droplet, misalnya tak menyentuh langsung susuran tangga atau tombol lift. Untuk menghindari penularan cara tidak langsung melalui droplet yang mencemari benda-benda, mencuci tangan menggunakan sabun menjadi unsur protokol kesehatan yang harus dilakukan.

"Apabila kemudian kita tidak rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir maka akan terjadi pemindahan virus ini ke tangan kita. Apalagi, kalau kita menyentuh mulut, mata, hidung, tanpa cuci tangan maka akan terjadi transfer dari virus ini," katanya.

Adaptasi kebiasaan baru ini harus terus dilakukan dengan edukasi terus-menerus. “Oleh karena itu, menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan haruslah menjadi norma baru yang mewarnai kehidupan sehari-hari,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement