Kamis 11 Jun 2020 21:04 WIB

UNESCO: Lebih dari 10 Persen Museum Dunia tak Lagi Dibuka

Covid-19 menghantam keras keberlangsungan museum di dunia.

Covid-19 menghantam sangat keras keberlangusngan museum-museum di dunia (Foto: Museum Louvre Paris)
Foto: EPA
Covid-19 menghantam sangat keras keberlangusngan museum-museum di dunia (Foto: Museum Louvre Paris)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Covid-19 menghantam sangat keras keberlangsungan museum-museum di dunia. Lebih dari 10 persen di antaranya mungkin tidak akan pernah lagi dibuka, sementara yang lainnya harus menunda proyek baru.

Menurut lembaga kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa, UNESCO, survei terhadap hampir 1.600 museum di 107 negara oleh International Council of Museums (ICOM) yang berbasis di Paris dan berafiliasi dengan UNESCO, menunjukkan bahwa hampir semua museum di seluruh dunia ditutup akibat pendemi COVID-19.

Baca Juga

Sektor museum swasta khawatir dengan banyak kebangkrutan dalam beberapa bulan mendatang. Di negara Afrika, Asia dan Arab, lebih dari seperempat museum khawatir mereka bakal tutup selamanya, menurut survei.

"Bahkan kehilangan satu museum, satu pusat budaya atau satu teater akan mempengaruhi keanekaragaman," kata Ernesto Ottone Ramirez, Asisten Dirjen UNESCO, melansir reuters, Kamis (11/6).

Banyak lembaga besar, seperti Prado di Madris, mendapat 70 persen lebih pendapatannya dari penjualan tiket museum ke para turis. Penutupan selama berbulan-bulan akibat pandemi akan membebani keuangan mereka selama beberapa tahun ke depan.

Seperti Somalia dan negara Afrika lainnya, UNESCO telah membantu otoritas setempat mendirikan museum. Di Filipina, Indonesia, Montenegro dan Irak, sejumlah proyek museum baru juga terhenti.

"Butuh waktu untuk mengembalikan kemajuan yang dihasilkan dalam 20 tahun belakangan," kata Ottone Ramirez.

sumber : Reuters/Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement